
PPKM Diperpanjang, 'Basi' Tapi Mampu Bikin IHSG Kepeleset?

Bursa saham acuan global Wall Street berhasil ditutup bercampur pada penutupan perdagangan dini hari tadi menyambut euforia pasar terhadap Paket Stimulus fiskal US$ 1,9 triliun.
Indeks Dow Jones berhasil terbang 0,97%, meskipun demikian indeks S&P 500 terpaksa terkoreksi hingga 0,54%, serta indeks Nasdaq yang banyak memiliki konstituen saham-saham teknologi ambruk 2,41%.
Anjloknya saham-saham teknologi terjadi karena ketika roda ekonomi sudah mulai pulih maka ada kemungkinan saham-saham teknologi bakal dilepas mengingat akan ada rotasi saham dari sektor yang diuntungkan kala pandemi ke sektor-sektor ekonomi dalam kondisi normal.
Meski demikian saham-saham finansial, restoran, dan perjalanan yang diprediksikan akan diuntungkan akibat berputarnya kembali roda ekonomi berhasil melesat pada penutupan perdagangan dini hari tadi.
Setelah legislasi mengenai paket stimulus fiskal disetujui oleh senat AS, Presiden Joe Biden berharap akan cepatnya paket stimulus fiskal itu untuk disetujui oleh kamar House of Representative alias DPR AS, Selasa ini untuk segera ditandatangani dan bantuan tersebut dapat cair dalam waktu dekat dimana banyak yang berekspektasi aturan ini akan segera ditandatangani oleh Biden pada 14 Maret.
Paket stimulus ini termasuk pembayaran langsung sebesar US$ 1.400 per orang untuk keluarga dengan pendapatan di bawah US$ 160.000 per tahun atau orang dengan pendapatan di bawah US$ 80.000 per tahun.
Meskipun demikian. prospek mengenai kenaikan pengeluaran pemerintah dan pemulihan ekonomi yang cepat menyebabkan pasar takut akan lonjakan inflasi sehingga harga obligasi 10 tahun AS yang menjadi acuan kembali melesat mendekati level tertingginya selama setahun terakhir.
Menteri Keuangan AS, Janet Yellen mengatakan bahwa dengan cairnya stimulu paket tersebut akan memicu pemulihan ekonomi AS yang sangat kuat dan menurutnya ekonomi tidak akan 'terlalu panas' karena mengingkatnya pengeluaran pemerintah.
(trp/trp)