
Hii..'Hantu' Yield Treasury Gentayangan Lagi, IHSG Hati-Hati!

Bursa saham AS (Wall Street) berbalik melemah pada perdagangan Rabu kemarin setelah melesat hari sebelumnya. Yield Treasury yang kembali naik, serta data tenaga kerja yang mengecewakan membuat Wall Street terpukul.
Melansir data Refinitiv, indeks Dow Jones melemah 0,39% ke 31.270,09, S&P 500 merosot 1,3% ke 3,819,72, dan Nasdaq jeblok 2,7% ke 12.997,75.
"Secara umum, beli di kala koreksi masih ada dan dijalankan... Meski ada goncangan beberapa hari ini tetapi indeks S&P 500 telah meroket 1,55% sepanjang pekan ini didominasi saham yang diuntungkan dari pembukaan ekonomi," tutur Jim Paulsen, Kepala Perencana Investasi Leuthold Group, sebagaimana dikutip CNBC International, Rabu (3/3/2021)
Yield Treasury AS tenor 10 tahun kembali naik, setelah turun 3 hari beruntun. Bahkan kemarin sempat nyaris menyentuh level 1,5% lagi.
Banyak analis melihat kenaikan yield Treasury masih akan tertahan di kisaran 1,5%, sebab jika terus menanjak, maka akan memicu kecemasan terjadi taper tantrum yang dapat memicu gejolak di pasar keuangan global.
"Yield sangat menentukan. Di kisaran 1,5%, yield obligasi bisa kompetitif dibandingkan dividend yield di pasar saham. Ingat, tidak ada risiko di obligasi, uang Anda kembali 100%," kata Peter Tuz, Presiden Chase Investment Counsel yang berbasis di Virginia (AS), seperti dikutip dari Reuters.
Sementara itu laporan dari Automatic Data Processing Inc. (ADP) kemarin menunjukkan sektor swasta AS hanya merekrut 117.000 tenaga kerja. Ekonom dalam polling Dow Jones sebelumnya memprediksi angka 225.000 pada Februari, atau naik dari posisi Januari (174.000).
Data dari ADP biasanya dijadikan acuan rilis data tenaga kerja AS pada Jumat nanti, sehingga bisa jadi pasar tenaga kerja AS laju pemulihannya mulai melambat.
HALAMAN SELANJUTNYA >>> Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini
(pap/pap)