Newsletter

Ada yang Ramal Pasar Saham Ambruk 8%, Penyebabnya Ini!

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
22 February 2021 06:21
infografis, Deretan Saham Top Gainers, Top Losers
Foto: Infografis/ Deretan Saham Top Gainers, Top Losers/ Edward Ricardo

Selain pergerakan obligasi pemerintah AS yang terus naik dan berpotensi menggerus harga aset-aset berisiko hingga membuat capital outflow dari negara-negara berkembang, investor juga perlu mencermati sejumlah sentimen penggerak pasar lain.

Pertama tentu terkait perkembangan pandemi Covid-19 di seluruh dunia. Mengutip laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah pasien positif corona di seluruh negara per 19 Februari 2021 adalah 109.997.288 orang. Bertambah 384.448 orang dibandingkan sehari sebelumnya.

Dalam 14 hari terakhir (6-19 Februari 2021), rata-rata penambahan pasien baru tercatat 387.117 orang per hari. Jauh menurun dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yakni 525.082 orang per hari.

Sepertinya vaksin anti-virus corona mulai menunjukkan tajinya. Sejak program vaksinasi dimulai pada akhir 2020, laju penambahan kasus baru semakin melambat.

Menurut catatan Our World in Data, total vaksin yang sudah disuntikkan per 19 Februari 2021 mencapai 200.329.782 dosis. Rata-rata tujuh harian vaksinasi berada di 4.755.183 dosis per hari.

Hanya saja, perkembangan positif pandemi Covid-19 secara global tersebut tidak terjadi secara seragam. Di Indonesia jumlah kasus Covid-19 cenderung menurun. Hanya dalam waktu dua minggu kasus infeksi harian drop lebih dari 30%. Namun hal ini lebih diakibatkan oleh penurunan jumlah tes yang dilakukan. 

Tingkat kasus positif Covid-19 di dalam negeri juga masih berada di ambang mengkhawatirkan. Positivity rate Covid-19 secara nasional masih di atas 25%. Jauh dari ambang batas aman versi WHO yang dipatok di 5%.

Selain itu, progress vaksinasi juga berjalan dengan lambat. Sudah satu bulan berlangsung, jumlah dosis vaksin yang telah disuntikkan ke masyarakat baru 1 juta. Padahal angka tersebut adalah target harian pemerintah jika ingin mencapai herd immunity dalam kurun waktu satu tahun. 

Di saat upaya vaksinasi masal yang terus digenjot, pemerintah juga memperpanjang periode pembatasan aktivitas. Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro diperpanjang hingga 8 Maret 2021. 

Dalam PPKM tahap I (11-25 Januari 2021), pusat perbelanjaan hanya boleh beroperasi hingga pukul 19:00 WIB. Kemudian diperlonggar dalam PPKM tahap II (26 Januari-8 Februari 2021) menjadi maksimal pukul 20:00 dan di PPKM Mikro dilonggarkan lagi jadi maksimal pukul 21:00 WIB.

Kemudian dalam PPKM tahap I dan II, restoran hanya boleh melayani pengunjung yang makan-minum di tempat maksimal 25% dari kapasitas. Dengan PPKM Mikro, kapasitas maksimal dinaikkan menjadi 50%.

Lalu ada soal kehadiran karyawan perkantoran. PPKM tahap I dan II mensyaratkan karyawan yang bekerja dari rumah (work from home) setidaknya 75%. Dalam PPKM Mikro, dikurangi menjadi 50%. Meski ada pelonggaran, pembatasan tetap pembatasan. Skala ekonomi masih belum optimal, lajunya belum dengan kecepatan penuh.

Adanya banjir di sejumlah wilayah pulau Jawa terutama di kawasan Jabodetabek yang menjadi jantung perekomian juga menjadi risiko lain yang patut diwaspadai.

Selain kerugian ekonomi dan terhambatnya aktivitas masyarakat, banjir juga berpotensi menimbulkan penyakit lain serta peningkatan risiko penularan Covid-19 di berbagai tenda pengungsian. 

Pemulihan ekonomi yang berjalan gradual tetapi lambat disertai risiko ketidakpastian yang tinggi membuat BI ikut memangkas prospek pemulihan ekonomi Indonesia untuk tahun ini.

Dalam konferensi pers yang digelar virtual pekan lalu (18/2/2021), Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun ini diperkirakan berada pada kisaran 4,3%-5,3%, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya pada kisaran 4,8%-5,8%.

(twg/twg)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular