Newsletter

Minim Sentimen dari Global, Bagaimana Gerak Pasar Hari Ini?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
16 February 2021 06:05
Warga berjalan di Wall St. di seberang New York Stock Exchange (NYSE) di New York, AS, 10 Januari 2019. REUTERS / Brendan McDermid
Foto: Warga berjalan di Wall St. di seberang New York Stock Exchange (NYSE) di New York, AS, 10 Januari 2019. REUTERS / Brendan McDermid

Pasar saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (15/2/2021) waktu setempat tidak dibuka karena sedang libur memperingati hari ulang tahun (HUT) Kota Washington. Sehingga sentimen dari Negeri Paman Sam cenderung minim.

Pada pekan lalu, tiga indeks utama di bursa Wall Street kompak melesat hingga 1% lebih. Dow Jones Industrial Average (DJIA) melesat 1%, S&P 500 melejit 1,23%, dan Nasdaq Composite meroket 1,73%.

Sepanjang pekan berjalan, Dow Jones naik 0,9% dan sepanjang bulan berjalan terhitung melompat 4,8%. Sementara itu, indeks S&P 500 dan Nasdaq naik masing-masing sebesar 0,8% dan 1,2% sepanjang pekan, dan sepanjang bulan melesat 5,4% serta 7.3%.

Data ekonomi AS mencatat Jumlah klaim tunjangan pengangguran pada pekan yang berakhir 6 Februari tercatat sebanyak 793.000 klaim, masih lebih tinggi dari prediksi Reuters sebanyak 747.000 klaim.

Selain itu, sentimen konsumen juga menunjukkan penurunan menjadi 76,2 di bulan ini, dari bulan sebelumnya 79, dan menjadi yang terendah sejak Agustus 2020 lalu.

"Sentimen konsumen bergerak turun pada Februari 2021, terutama di sisi ekspektasi penghasilan bagi keluarga berpendapatan di bawah US$ 75.000/tahun. Hanya sedikit rumah tangga di kelompok pendapatan ini mengaku memperoleh kenaikan penghasilan. Meski kabar stimulus fiskal berhembus kencang, tetapi konsumen lebih pesimistis dalam memandang prospek perekonomian," sebut keterangan tertulis University of Michigan.

Dengan rilis data yang menunjukkan pelambatan pemulihan ekonomi tersebut, alasan pemerintah AS untuk segera menggelontorkan stimulus fiskal senilai US$ 1,9 triliun semakin menguat.

Selain itu, untuk memulihkan perekonomian AS yang mati suri akibat Covid-19, Presiden AS, Joe Biden juga memborong sejumlah besar pasokan vaksin.

Sebelumnya juga pada Kamis (11/2/2021) pekan lalu, Biden telah meneken kesepakatan pembelian 200 juta dosis vaksin Covid-19 dari Moderna dan Pfizer, sehingga total dosis vaksin yang dimiliki Negara Adidaya itu mencapai 600 juta.

Sementara itu pada perdagangan Jumat (12/2/2021) pekan lalu, indeks volatilitas (volatility index/VIX) CBOE, atau yang dikenal dengan "indeks ketakutan" turun ke level terendah selama hampir satu tahun.

Artinya kekhawatiran pelaku pasar global mulai memudar, sehingga mereka yakin masuk ke aset-aset berisiko dan mulai meninggalkan aset minim risiko (safe haven).

(chd/chd)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular