
Neraca Dagang Diramal Surplus Lagi, Senang atau Sedih Nih?

Jakarta, CNBC Indonesia - Neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2021 diperkirakan masih membukukan surplus. Ekspor tumbuh tinggi sementara impor masih terkontraksi (tumbuh negatif)
Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data perdagangan internasional Indonesia periode Januari 2021 pada 15 Februri 2021. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor tumbuh 14,49% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY).
Sementara ekpsor diperkirakan tumbuh -2,4% YoY. Ini membuat neraca perdagangan mencatat surplus US$ 1,78 miliar.
Institusi | Pertumbuhan Ekspor (%YoY) | Pertumbuhan Impor (%YoY) | Neraca Perdagangan (US$ Juta) |
Bank Danamon | 12.79 | 0.17 | 1082 |
ING | 5.3 | -2.4 | 422 |
Bank Mandiri | 16.73 | -0.06 | 1651.12 |
CIMB Niaga | 10 | -15.9 | 3000 |
Citi | 16.8 | -4.2 | 2.25 |
Mirae Asset | 24 | 6 | 1780 |
BNI Sekuritas | 17.23 | -2.28 | 2050 |
BCA | 14.49 | -3.8 | 1880 |
Maybank Indonesia | 13.68 | -5.04 | 1947 |
MEDIAN | 14.49 | -2.4 | 1780 |
Dibandingkan Desember 2020, ekspor tumbuh sedikit melambat karena itu terjadi pertumbuhan 14,63%. Sedangkan impor Januari 2021 terkontraksi lebih dalam ketimbang bulan sebelumnya yang -0,47%. Surplus neraca perdagangan juga menipis dari US$ 2,1 miliar menjadi US$ 1,78 miliar.
Harga komoditas andalan ekspor Indonesia masih naik. Misalnya batu bara, sepanjang Januari 2020 harga si batu hitam naik nyaris 3%.
Selain harga, permintaan pun melonjak. Bulan lalu, impor batu bara China dari Indonesia mencapai 15,92 juta ton, melonjak 186,85% YoY. Sementara ekspor batu bara Indonesia ke India pada Januari 2021 adalah 5,7 juta ton, melesat 102,85% YoY.
Halaman Selanjutnya --> Permintaan Lesu, Impor Juga Begitu