Newsletter

Mau Ekonomi RI 'Lari' Lagi? Vaksinasi Dikebut Dong!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
11 February 2021 06:00
Bursa Amerika
Ilustrasi Bursa Saham New York (AP/Mark Lennihan)

Akan tetapi, bursa saham New York malah cenderung melemah. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) memang masih bisa menguat 0,2%, tetapi S&P 500 dan Nasdaq Composite turun tipis masing-masing 0,03% dan 0,25%.

Sepertinya investor masih mengambil napas. Kemarin, Wall Street cenderung merah karena sebelumnya terjadi reli enam hari berturut-turut yang membuat pelaku pasar tergerak untuk mencaitkan keuntungan. Hari ini pun sepertinya kejadian serupa kembali terulang.

"Valuasi pasar sudah naik tinggi. Mungkin kita sudah masuk fase jenuh beli," ujar Dennis Dick, Trader di Bright Trading LLC yang berbasis di Las Vegas (AS), seperti dikutip dari Reuters.

Namun prospek pasar saham (dan aset berisiko lainnya) masih cerah. Penyebabnya adalah tren kebijakan moneter ultra-longgar yang sepertinya masih akan dilakukan oleh bank sentral. Dalam pidato di Economic Club of New York, Ketua Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) Jerome 'Jay' Powell menegaskan bahwa butuh komitmen bersama untuk mewujudkan penciptaan lapangan kerja yang maksimal (maximum employment).

"Dengan begitu banyaknya orang yang kehilangan pekerjaan dan mungkin masih akan sulit mendapat pekerjaan selepas pandemi, mencapai maximum employment tidak hanya membutuhkan dukungan kebijakan moneter. Diperlukan komitmen nasional, dengan kontribusi dari pemerintah dan sektor swasta," tegas Powell, sebagaimana diwartakan Reuters.

Pernyataan Powell menyiratkan bahwa kebijakan moneter akomodatif sepertinya masih akan bertahan dalam waktu lama, sampai pasar tenaga kerja pulih. Saat ini lapangan kerja di Negeri Adikuasa masih sembilan juta lebih sedikit ketimbang tahun lalu.

Artinya, The Fed masih akan mempertahankan suku bunga ultra-rendah plus pembelian aset di pasat keuangan (quantitative easing) yang bernilai puluhan miliar dolar AS setiap bulannya. Likuiditas tetap akan longgar dan berlimpah, bekal untuk melanjutkan reli di pasar keuangan.

"Sentimen di pasar keuangan sangat positif. Pasar diuntungkan oleh tren suku bunga rendah dan suntikan likuiditas dari bank sentral," kata Dara White, Global Head of Emerging Markets Equity di Columbia Threadneedle Investment, seperti dikutip dari Reuters.

Halaman Selanjutnya --> Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (1)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular