Newsletter

Sentimen Positif Datang dari Barat, Mampukah IHSG Menguat?

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
06 January 2021 06:10
Pasar Finansial Wall Street (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Pasar Finansial Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street berakhir menghijau pada perdagangan Selasa (5/1/2020) waktu AS, jelang hasil pemilihan Senat di negara bagian Georgia, yang akan menentukan keseimbangan kekuatan di Washington.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,55% ke level 30.391,6. S&P 500 menguat 0,71% ke 3.726,86 dan Nasdaq Composite yang kaya akan teknologi melesat 0,95% ke 12.818,96.

Berdasarkan polling Reuters, sebanyak 538 berharap partai Demokrat dapat memenangkan pemilu tersebut agar Demokrat dapat kembali kendali Senat AS dari partai Republik.

Seiring dari mayoritas kecil di Dewan Perwakilan, sebuah 'sapuan biru' Kongres dapat mengantarkan stimulus fiskal yang lebih besar.

Hal ini juga dapat membuka jalan bagi Presiden terpilih Joe Biden untuk mendorong regulasi perusahaan yang lebih besar dan pajak yang lebih tinggi.

"Memiliki pemerintahan yang terpecah adalah yang umumnya diinginkan investor, apakah Anda seorang Demokrat atau Republik. Investor lebih memilih check and balances," kata Jack Ablin, Kepala Manager Investasi di Cresset Capital Management Chicago.

Indeks Volatilitas Cboe berbalik arah setelah ditutup pada level tertinggi dalam dua bulan terakhir pada Senin, yang membuat indeks utama Wall Street turun ke posisi terendah dua minggu karena investor membukukan keuntungan pada awal tahun.

Meskipun tahun ini merupakan tahun di mana mulai didistribusikannya vaksin virus corona (Covid-19) dan dukungan moneter besar-besaran mendorong indeks saham utama AS ke level rekor baru-baru ini, namun, penemuan strain baru virus corona yang dapat menyebabkan pembatasan wilayah (lockdown) kembali dapat merubah prospek ekonomi.

Data ekonomi menunjukkan, saham-saham AS mendapat dorongan dari survey yang dirilis oleh Institute of Supply Management, di mana survei tersebut menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur AS naik ke level tertinggi dalam hampir 2 tahun pada bulan Desember 2020.

Sementara itu, saham China Telecom Corp Ltd. dan China Mobile Ltd. yang terdaftar di bursa saham AS keduanya naik, sementara China Unicom Hong Kong Ltd menguat setelah NYSE membatalkan keputusannya untuk men-delisting saham tersebut.

(chd/chd)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular