
Akhirnya Angin Segar Berembus dari AS, IHSG Bisa Lompat?

Setelah berbulan-bulan, pelaku pasar kini boleh bernafas lega karena dampak negatif pandemi terhadap perekonomian bakal tertangkal lewat kebijakan stimulus. Kongres AS dilaporkan telah mengatasi perbedaan politik mengenai kesepakatan stimulus senilai US$ 900 miliar. yang memasukkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) senilai US$ 600 per orang.
Paket tersebut juga memasukkan bantuan untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) senilai US$ 300 miliar dan tambahan dana klaim tunjangan pengangguran senilai US$ 300 per pekan, yang saat ini dinikmati 12 juta orang pengangguran.
"Sekarang Demokrat telah menyetujui versi bahasa penting Senat Toomey, kami dapat mulai menutup sisa paket untuk memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan kepada keluarga, pekerja, dan dunia usaha," kata Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell kepada NBC News, Minggu (20/12/2020).
Keberadaan stimulus ini menjadi angin segar yang bakal memeriahkan pergerakan bursa saham AS dan juga seluruh dunia, termasuk Indonesia, karena ada harapan bahwa ekonomi Negara Adidaya itu masih akan terus membaik. Ditambah pemulihan ekonom China yang telah terjadi lebih dahulu, maka besar peluang dua motor ekonomi dunia tersebut akan mendongkrak perekonomian global.
Namun, pelaku pasar juga bakal mencermati perkembangan virus Corona, menyusul tren terjadinya gelombang kedua penyebaran di beberapa negara Eropa. Jika terjadi lompatan angka infeksi dan perkembangan yang begitu mengkhawatirkan hingga membuat vaksin menjadi kurang relevan sebagai jawaban pandemi, maka pasar akan terkoreksi hebat.
Di Inggris, Perdana Menteri Boris Johnson memperkenalkan zona Tier 4 yang sebelumnya paling mentok Tier 3. Tier 4 menandakan wilayah yang paling parah mengalami 'serangan' virus corona.
Salah satu wilayah yang masuk kategori Tier 4 adalah London. Bagi penggemar sepak bola, mungkin sudah menyadari bahwa pertandingan klub-klub ibu kota kembali dilaksanakan tanpa penonton di stadion. Padahal pekan lalu 2.000 suporter sudah diperbolehkan mendukung tim kesayangannya.
"Dengan sangat berat hati, saya harus katakan bahwa kita tidak bisa merayakan Hari Natal seperti yang direncanakan sebelumnya. Terus terang, saya tidak punya alternatif lain," ungkap Johnson dalam konferensi pers, sebagaimana diwartakan Reuters.
(ags/ags)