Newsletter

Siap-siap! "Duet" The Fed-BI Bakal Buat IHSG Melesat Lagi

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
17 December 2020 06:20
wall street
Foto: Reuters

Bursa saham AS (Wall Street) bervariasi pada perdagangan Rabu waktu setempat, merespon harapan akan cairnya stimulus fiskal serta pengumuman kebijakan moneter bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

Indeks Dow Jones turun 0,15% ke 30.154,54, S&P 500 naik 0,18% ke 3.701,17, dan Nasdaq melesat 0,5% ke 12.658,19 yang merupakan rekor tertinggi sepanjang masa.
Di awal perdagangan, Wall Street sempat tertekan sebab data menunjukkan penjualan ritel di kembali merosot.

Departemen Perdagangan AS melaporkan penjualan ritel bulan November anjlok 1,1% month-on-month (MoM), dari bulan sebelumnya yang juga turun 0,1% MoM. Sementara itu penjualan ritel inti, yang tidak memasukkan sektor otomotif dalam perhitungan, juga anjlok 0,9% MoM, lebih besar dari penurunan bulan Oktober 0,1% MoM.

Di AS, konsumsi masyarakat menyumbang nyaris 70% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Rilis data buruk tersebut dipastikan memicu pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS untuk kuartal IV-2020.

Meski demikian ada beberapa kabar bagus yang membuat Wall Street akhirnya kembali menguat. Markit melaporkan purchasing managers' index (PMI) sebesar 56,5 di bulan ini, turun tipis dari bulan November 56,7.

Meski menurun, tetapi sektor manufakatur AS masih menunjukkan ekspansi yang cukup tinggi di tengah penyebaran virus corona yang semakin menggila.

Sementara itu, stimulus fiskal sepertinya tidak lama lagi akan cair, yang terindikasi dari pernyataan-pernyataan para pemimpin negosiator.

"Saya optimistis kita bakal bisa mencapai pemahaman dalam waktu dekat," tutur McConnell pada Selasa malam setelah pertemuan tersebut. Sementara Schumer mengatakan bahwa para pimpinan "membuat kemajuan, dan semoga kita bisa mencapai kesepakatan segera."

Wall Street semakin kokoh di zona hijau setelah The Fed mengumumkan kebijakan moneternya dan berkomitmen untuk menjalankan program pembelian aset (quantitative easing/QE) sampai pasar tenaga kerja AS kembali mencapai full employment dan inflasi konsisten di atas 2%.

The Fed juga merevisi PDB AS, di tahun ini diprediksi mengalami kontraksi (tumbuh negatif) 2,4%, lebih baik dari proyeksi sebelumnya -3,7%. Sementara untuk tahun depan PDB diproyeksikan tumbuh 4,2%, lebih baik dari perkiraan sebelumnya 4%.

(pap/pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular