Newsletter

Vaksin Darurat Sudah Tiba, Tapi Investor Jangan Kalap Ya...

Putra, CNBC Indonesia
03 December 2020 06:25
Wall Street
Foto: Wall Street (AP/Mark Lennihan)

Dari bursa saham acuan global, Wall Street terpantau ditutup bervariatif. Data perdagangan mencatat indeks acuan Dow Jones terapresiasi 0,20%, Indeks S&P 500 menanjak 0,18%, meskipun Nasdaq terpaksa merah tipis 0,05%.

Meskipun hanya naik tipis saja, apresiasi ini cukup untuk membuat indeks S&P 500 naik ke level penutupan tertinggi sepanjang masanya alias all time high. Melesatnya dua indeks acuan Paman Sam terjadi setelah optimisme akan paket stimulus jumbo dan kabar terbaru mengenai vaksin corona.

Dengan harapan untuk menyuntik kembali perekonomian AS yang lesu akibat diserang pandemi Ketua DPR AS, Nancy Pelosi dan Pemimpin Partai Minoritas di Senat, Chuck Schumer mendukung paket stimulus fiskal jumbo senilai US$ 908 miliar. Ini siap digolkan oleh kedua partai politik mayoritas di AS untuk menyokong bisnis kecil dan pengangguran di AS.

Sementara itu kabar positif lain datang dari raksasa di sektor farmasi Pfizer dikabarkan sudah mendapatkan ijin dari pemerintahan Britania Raya untuk penggunaan darurat bagi vaksin Pfizer dan partnernya BioNTech Sedangkan ijin dari pemerintahan AS akan datang sebentar lagi, bahkan banyak yang beranggapan bahwa vaksin Pfizer akan disetujui untuk penggunaan darurat sebelum tahun 2021.

Selanjutnya, Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin juga mendukung bonus tambahan stimulus untuk sektor maskapai penerbangan yang terpukul sangat parah pascadiserang pandemi virus corona senilai US$ 20 miliar. "Dana ini akan sangat penting bagi penyelamatan industri maskapai penerbangan serta menyelamatkan para pekerja di sektor ini," Ujar Mnuchin di testimoninya kepada DPR AS, dilansir dari Reuters.

Sentimen negatif sendiri datang dari rilis data lapangan kerja di sektor privat yang ternyata lebih buruk daripada perkiraan.

"Laporan ADP mengenai ketenagakerjaan menunjukkan terdapat peningkatan lapangan kerja sebanyak 307.000 di sektor privat, jauh berada di bawah prediksi kami yang memperkirakan akan muncul 750.000 lapangan kerja baru, meskipun demikian data ketenagakerjaan ini menunjukkan lapangan kerja dengan industri yang luas terus meningkat di berbagai jenis perusahaan," tulis laporan Morgan Stanley.

(trp/trp)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular