
Inflasi Diramal Naik ke 0,19%, Daya Beli Rakyat Sudah Pulih?

Pandemi Covid-19 memang belum usai, yang ada malah terjadi lonjakan kasus baru. Per 28 November 2020, jumlah pasien positif corona di Indonesia mencapai 527.999 orang. Bertambah 5.418 orang (1,04%) dibandingkan posisi hari sebelumnya. Sudah dua hari beruntun tambahan pasien baru lebih daro 5.000 orang.
Selama 14 hari terakhir (15-28 November 2020), rata-rata pasien positif bertambah 4.642 orang per hari. Melonjak dibandingkan 14 hari sebelumnya yakni 3.780 orang per hari.
Oleh karena itu, pemerintah masih belum bisa sepenuhnya melonggarkan aktivitas publik, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tetap berlaku. Kapasitas pengunjung di pusat perbelanjaan, restoran, atau lokasi wisata masih dibatasi. Ekonomi belum berputar dengan kapasitas penuh.
Akibatnya, gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau dirumahkan masih terjadi. Dalam siaran tertulis tertanggal 13 Oktober 2020, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengungkapkan pandemi virus corona menyebabkan jumlah penganggur bertambah menjadi 6,9 juta orang. Dari jumlah tersebut, 3,5 juta orang merupakan korban PHK.
Ketidakpastian prospek penghasilan pada masa mendatang membuat rumah tangga ragu untuk meningkatkan konsumsi. Dalam kondisi yang sangat tidak pasti (siapa tahu besok jadi korban PHK, amit-amit), lebih baik menunda konsumsi atau meningkatkan tabungan. Pandemi telah menghancurkan daya beli rakyat, dan hanya bisa pulih setelah roda ekonomi berputar lancar seperti dulu lagi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)