Newsletter

Kabar Baik Vaksin Corona, IHSG Bakal Ijo Royo-royo?

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
10 November 2020 06:13
Bursa saham Amerika Serikat (AS)  Wall Street
Foto: Bursa saham Amerika Serikat (AS) (AP Photo/Richard Drew)

Bursa acuan global, Wall Street ditutup mixed, mayoritas menguat pada perdagangan Senin (9/11/2020), seiring dari kabar efektifnya vaksin corona dari Pfizer Inc. yang ampuh hingga 90% dan kemenangan dari Joe Biden-Kamala Harris sebagai calon presiden Amerika Serikat (AS).

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup meroket 834,57 poin atau 2,95% ke level 29.157,97, disusul S&P 500 yang melompat 41,06 poin atau 1,17% ke 3.550,5.

Namun tidak untuk Nasdaq yang ditutup terpangkas 181,45 poin atau 1,53% ke level 11.713,78 pada perdagangan Senin.

Hal ini terjadi setelah salah satu perusahaan farmasi yang membuat vaksin corona yakni Pfizer Inc. yang berkerja sama dengan perusahaan farmasi asal Jerman BioNTech mengatakan uji coba skala besar vaksin mereka menunjukkan 90% efektif dalam mencegah virus corona (Covid-19).

Kabar terakhir mengatakan vaksin tersebut efektif menangkal virus Covid-19 hingga lebih dari 90% tanpa adanya efek samping berbahaya.

Efektivitas vaksin hingga 90% tentu jadi kabar baik karena sejumlah ahli memperkirakan efektivitas vaksin hanya 75%. Sebelumnya Penasihat kesehatan Gedung Putih Anthony Fauci mengungkapkan vaksin dengan efektivitas minimal 50-60% yang bisa diterima manusia.

Kabar dari efektifitas vaksin corona tersebut menambah sentimen positif di global ditengah sentimen terkait kemenangan Biden-Harris pada pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) tahun 2020.

Joe Biden menang dalam pilpres AS kali ini, terutama di negara bagian Pennsylvania dan Nevada, menurut NBC News pada Minggu. Hasil tersebut diharapkan meminimalisir berlarutnya hasil hajatan politik terbesar di AS tersebut.

Di sisi lain, pasar kian yakin bahwa Partai Demokrat tak bakal menyapu bersih Senat dan DPR, sehingga rencana penaikan pajak penghasilan (Pph) badan dan perorangan tidak bakal disahkan dengan mudah.

"Kepresidenan Biden dengan Senat di bawah kendali Partai Republik mempersulit kenaikan pajak yang sebelumnya menjadi ketakutan terbesar investor," tutur Brian Levitt, perencana trading global Invesco, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Gaya kepemimpinan Partai Demokrat yang kalem dinilai tak akan memicu risiko perang dagang ke depannya. Partai Demokrat diperkirakan mempertahankan posisi dominannya di DPR, sementara kepengendalian di Senat masih belum pasti.

Hal itu juga terjadi setelah calon presiden petahana Donald Trump menolak mengakui kekalahan, bersumpah bahwa timnya akan memulai "memproses kasus" pilpres di pengadilan untuk memastikan UU Pemilu dipatuhi.

Sedangkan sektor energi, perjalanan, dan keuangan yang merupakan sektor yang terdampak karena penerapan karantina wilayah (lockdown) yang bertujuan untuk menekan virus kali ini mencetak kenaikan terbesar pada hari Senin.

Lain halnya dengan sektor teknologi, di mana sektor yang telah unggul selama pandemi karena mereka dipandang sebagai pemenang "stay-at-home" ini mengalami turun tajam.

Netflix Inc. jatuh 85%, disusul Amazon.com Inc. terkoreksi 5% dan perusahaan Zoom Video tumbang 17,3%. Kemudian dari perusahaan yang berbeda sektor, yakni perusahaan pembuat latihan sepeda, Peloton Interactive Inc. juga ambles 20,3% yang mempengaruhi pergerakan  Nasdaq pada Senin.

(chd/chd)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular