Newsletter

Biden 2 Langkah Lagi Jadi Presiden AS, Indonesia Sah Resesi!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
05 November 2020 06:05
Donald Tump & Joe Biden, Debat Pilpres AS / Aristya Rahadian
Foto: Donald Tump & Joe Biden, Debat Pilpres AS / Aristya Rahadian

Reli Wall Street dalam 3 hari terakhir tentunya bisa menjadi kabar bagus bagi IHSG pada perdagangan hari ini, setelah merosot lebih dari 1% kemarin.

Fakta Wall Street tetap menguat tajam meski hasil pilpres belum jelas bisa mendongkrak sentimen pelaku pasar di Asia pagi ini. Saat sentimen membaik, aset-aset berisiko tentunya kembali diburu, IHSG, rupiah, hingga SBN berpotensi ke zona hijau lagi.

Hasil terbaru perhitungan cepat pilpres AS menunjukkan Biden masih unggul dari Trump. Berdasarkan data dari NBC News, hingga pukul 5 pagi ini, Biden memperoleh 253 electoral vote, artinya masih butuh 17 electoral vote lagi untuk memenangi pilpres. Sementara itu Trump sampai saat ini memenangi 214 electoral vote.

Data dari NBC News juga menunjukkan Biden untuk sementara unggul di Arizona yang memiliki 11 electoral vote, serta di Nevada dengan 6 electoral vote. Jika kedua negara bagian tersebut berhasil dimenangi, maka Biden akan sukses melengserkan Trump. Biden "2 langkah" lagi menuju kursi orang nomer 1 di Negeri Adikuasa. 

idrFoto: NBC News

Pelaku pasar mengkhawatirkan kemungkinan hasil pilpres yang berujung pada gugatan, karena bakal membuat pengambilan kebijakan penting dalam perekonomian menjadi tertunda, seperti misalnya stimulus tahap kedua. Tim kampanye Donald Trump menyatakan akan mengajukan gugatan untuk perhitungan suara di Michigan dan Pennsylvania, dua wilayah yang menjadi battleground, dan dapat menentukan kemenangan salah satu kandidat.

Data dari NBC menununjukkan Biden sukses memenangi Michigan.

Biden sepertinya semakin dekat menjadi presiden AS ke-46, sementara itu DPR juga diprediksi masih akan dikuasai oleh Partai Demokrat, tetapi Senat yang saat ini dikontrol Partai Republik masih menjadi tanda Tanya.

Biden dan Demokrat berencana menaikkan tarif Pajak Penghasilan (PPh) Badan atau korporasi menjadi 28% dari saat ini 21%. Lalu, Biden juga akan menerapkan pajak minimum terhadap seluruh pendapatan perusahaan AS yang beroperasi di luar negeri yang bertujuan untuk mengakhiri praktik kompetisi menurunkan tarif pajak (race to the bottom). Tarifnya adalah 21%, dua kali lipat dibandingkan sekarang.

Seandaianya pengusaha di AS lebih memilih pajak 21%, maka ada kemungkinan perusahaan AS memilih memindahkan usahanya ke luar negeri. Indonesia bisa menjadi salah satu tujuannya.

Tetapi seperti disebutkan sebelumnya, kegagalan Partai Demokrat menyapu bersih parlemen bisa berdampak pada batalnya rencana kenaikan pajak korporasi. Hal tersebut menjadi salah satu sentimen negatif bagi negara emerging market seperti Indonesia.

(pap/pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular