
Kepada Saudara Resesi, Waktu dan Tempat Dipersilakan...

"Dengan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada kuartal III-2020, kontraksi ekonomi Indonesia akan melandai. Relaksasi PSBB membuat aktivitas ekonomi mulai bergerak, meski masih ada pembatasan. Mobilitas warga pun meningkat," kata Radhika Rao, Ekonomi DBS, dalam risetnya.
Ya, pada kuartal III-2020 pemerintah mulai melonggarkan PSBB karena penyebaran virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang melambat. Sepanjang kuartal III-2020, rata-rata tambahan pasien positif corona adalah 2.494 orang per hari. Melonjak tajam dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu 'hanya' 590 orang per hari.
Namun secara persentase, laju pertumbuhan kasus melambat. Rata-rata penambahan kasus baru pada kuartal III-2020 adalah 1,79% per hari. Jauh melambat dibandingkan kuartal II-2020 yang sebesar 4,11% per hari.
Sementara sejumlah kecil ekonom memberikan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2020. Mediannya adalah -1,665%. Artinya, ekonomi Tanah Air pada kuartal IV-2020 kemungkinan akan lebih baik ketimbang kuartal sebelumnya.
"Perbaikan masih terjaga memasuki awal kuartal IV-2020 karena PSBB tidak lagi diketatkan dan terjadi peningkatan penyerapan anggaran negara. Indonesia sepertinya akan mengalami pemulihan ekonomi yang berbeda di setiap daerah (two speed recovery), seperti yang terjadi di regional," lanjut Rao.
Salah satu data yang memberi keyakinan terhadap pemulihan ekonomi pada kuartal pemungkas ini adalah aktivitas manufaktur yang dicerminkan oleh Purchasing Managers' Index (PMI). Pada Oktober 2020, skor PMI manufaktur Indonesia berada di 47,8, naik dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 47,2.
Memang dunia usaha belum melakukan ekspansi, karena PMI masih di bawah 50. Namun sudah ada perbaikan, karena PSBB (terutama di DKI Jakarta) sudah tidak ketat lagi.
"Dampak pelonggaran PSBB pada pertengahan Oktober akan terlihat pada November. Namun dengan ketidakpastian ke mana kurva kasus corona akan mengarah, perbaikan selanjutnya akan sangat tergantung dari kehadiran vaksin anti-virus corona. Sepanjang masih belum ada kepastian, aktivitas ekonomi masih akan lambat dalam beberapa bulan ke depan," papar Bernard Aw, Principal Economist HIS Markit, seperti dikutip dari siara tertulis.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)