
Anies Restui Restoran Hingga Bioskop Buka! Cuan, Cuan, Cuan?

Untuk perdagangan hari ini, investor perlu menyimak sejumlah sentimen. Pertama, musim laporan keuangan (earnings season) akan dimulai di AS. Sentimen ini sangat bisa mempengaruhi gerak Wall Street dan kemudian menular ke bursa saham di seluruh negara, termasuk Indonesia.
Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan, laba emiten di indeks S&P 500 pada kuartal III-2020 akan turun 21% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Membaik dibandingkan kuartal sebelumnya yang anjlok 31% YoY.
![]() |
"Ini adalah sinyal yang sangat baik. Bahkan ada kemungkinan laba akan lebih baik dibandingkan perkiraan," kata Art Hogan, Chief Market Strategist National Securities yang berbasis di New York, seperti diwartakan Reuters.
Sentimen kedua, masih dari AS, adalah perkembangan soal pembahasan stimulus. Pelosi lagi-lagi menolak proposal dari pemerintah karena nilainya dipandang masih terlalu kecil. Partai Demokrat mengusulkan nilai stimulus US$ 2,2 triliun.
"Sampai saat ini, kami masih belum menyepakati banyak hal. Demokrat menunggu sinyal dari pemerintah selagi pembahasan mengenai angka stimulus terus berlangsung," kata Pelosi dalam suratnya kepada para anggota Partai Demokrat.
Tidak hanya dari kubu oposisi, Partai Republik pendukung pemerintah pun sepertinya belum memberi lampu hijau. Dalam pembicaraan jarak jauh dengan Mnuchin dan Kepala Staff Gedung Putih Mark Meadows, sejumlah senator Republik juga keberatan dengan proposal baru pemerintah karena terlalu besar.
Oleh karena itu, Pimpinan Senat Mitch McConnell dari Partai Republik tidak yakin paket stimulus ini bisa disahkan sebelum pilpres. "Begitu dekatnya pelaksanaan piplres dan masih adanya perbedaan pendapat begitu kentara," keluhnya, seperti dikutip dari Reuters.
Ketidakpastian soal stimulus fiskal di Negeri Paman Sam bisa menjadi sentimen negatif di pasar keuangan global. Investor yang awalnya yakin ekonomi AS bakal pulih dengan sokongan stimulus fiskal bisa jadi memilih wait and see. Sikap ini akan menjadi pemberat bagi IHSG dan rupiah untuk menguat.
(aji/aji)