
Corona Tembus 25 Juta, Harap Tetap Waspada!

Di tengah optimisme seputar percepatan pengembangan vaksin anti corona di berbagai negara, investor hari ini harus kembali pada realita di mana penularan Covid-19 kian tak terbendung.
Data Worldometers menyebutkan bahwa kasus infeksi corona di seluruh dunia telah menembus angka 25,37 juta, merenggut 850 ribu nyawa sementara 17,69 juta orang dinyatakan berhasil pulih.
Angka kematian memang hanya setara dengan 3,35% atau relatf tidak berubah dari periode sebelumnya yang juga di kisaran 3%. Namun yang patut diwaspadai adalah tren lonjakan di beberapa negara, termasuk Indonesia.
"Virus ini bakal bersama kita untuk beberapa waktu lamanya. Tanpa vaksin, ia akan bersama kita selama bertahun-tahun,.. Pembukaan kembali ekonomi bukan berarti perang sudah usai," tutur Direktur Organisasi Kesehatan Pan American Carissa Etienne, yang juga Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Amerika.
Indonesia, yang saat ini berada di peringkat 23 negara dengan kasus Covd-19 terburuk, mencatatkan 172.053 kasus terkonfirmasi, mengekor Filipina yang mencatatkan 217.396 kasus.
Namun demikian, Indonesia berada di peringkat 12 negara dengan tambahan kasus terbanyak dalam sehari, yakni sebanyak 2.858 kasus pada Minggu. India berada di posisi terburuk dunia sebanyak 79.457 kasus baru, mengalahkan yang mencatat 30.490 kasus baru.
Kasus konfirmasi positif Covid-19 di DKI Jakarta saja dalam sepekan terakhir mengalami peningkatan signifikan. Pada Minggu (30/8/2020), jumlah kasus positif mencapai angka 1.114.
Jumlah ini merupakan akumulasi dari sepekan sebelumnya yang baru dilaporkan. Di mana sebagian besar terpapar Covid-19 saat libur panjang pada 16-22 Agustus 2020 lalu.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, 70% kasus positif pada hari ini adalah kasus yang diambil spesimen pada 24 dan 25 Agustus 2020.
"Efek long weekend 2 minggu berturut-turut. Perlu adanya kewaspadaan dan usaha bersama, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, dalam melihat tren kenaikan kasus ini," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (30/08/2020).
Lonjakan pasien terkonfirmasi Covid-19 ini terjadi di tengah kabar positif mengenai pengembangan vaksin yang kini digarap BUMN farmasi PT Bio Farma dan perusahaan China Sinovac. Kewaspadaan masyarakat dan aparat atas bahaya Corona mengendor, mengindikasikan bahwa sindrom 'ilusi solusi' sedang menerpa.
Optimisme temuan vaksin bisa jadi menjadi salah satu pembentuk sikap mental demikian, karena menganggap bahwa semuanya akan segera usai dengan vaksin, bahwa dalam dua-tiga bulan vaksin akan ditemukan dan semuanya bakal kembali normal.
Secara psikologi, pola pikir demikian bisa dibilang sebagai sindrom ilusi atas solusi. Vaksin dianggap sebagai solusi akhir yang sudah pasti ada. Padahal faktanya, vaksin tersebut belum ada di tangan meski menunjukkan kemajuan pengembangan.
Oleh karena itu, kewaspadaan protokol kesehatan harus tetap dipertahankan, tidak boleh kendor, jika tak ingin konfirmasi kasus baru terus menyentuh rekor dan menekan arah pergerakan bursa saham.
Di luar isu Corona, pelaku pasar hari ini memantau pidato Wakil Ketua Federal Reserve Richard Clarida yang diperkirakan bakal memberikan penjelasan lebih detil mengenai arah kebijakan moneter The Fed terkait dengan inflasi dan angka pengangguran.
(ags/ags)