Newsletter

Corona Tembus 25 Juta, Harap Tetap Waspada!

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
31 August 2020 06:10
New York Stock Exchange (NYSE)
Foto: Wabah Virus Corona di Korea Selatan. (AP/Ahn Young-joon)

Bulan Agustus ini menjadi bulan baik bagi indeks S&P 500 yang telah menyentuh rekor tertinggi baru. Sepanjang bulan berjalan (month to date/MTD), indeks tersebut telah melesat 6,8% menjadi reli bulanan terbaik sejak tahun 1986.

Reli bulanan tersebut terbentuk sejak April, bahkan ketika Amerika Serikat (AS) dihajar pandemi virus corona (strain terbaru). Pada April, indeks tersebut melesat 12,7%, diikuti kenakan Mei (4,5%), Juni (1,8%), dan Juli (5,5%).

Pada hari terakhir perdagangan Agustus, yakni hari ini, posisi reli tersebut kecil kemungknan bakal terganggu gugat karena hampir muskil bursa AS anjlok 7% dalam sehari untuk menghapus reli yang sudah terbentuk selama Agustus ini.

"Agustus bakal terlihat seolah-olah pasar modal meng-endorse pemulihan siklikal di AS," tulis analis DataTrek Nicholas Colas dalam laporan risetnya, yang dikutip CNBC International.

Penguatan tersebut, terjadi berkat lonjakan saham Apple yang sepanjang bulan ini telah mencapai 18%. Jika reli Apple dikecualikan, maka indeks S&P 500 hanya bakal menguat 4,1% dan bukannya 6,8%.

Hari ini, saham Apple bakal makin ramai diperdagangkan karena merupakan hari pertama tercatat dengan harga lebih terjangkau, pasca pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:4.

Kenaikan terjadi karena pelaku pasar memfaktorkan kebijakan bank sentral Amerka Serika (AS) yang bakal menerapkan kebijakan uang longgar lebih lama, serta pertaruhan kinerja positif emiten-emiten berbasis teknologi.

"Bukan hanya pertaruhan kebijakan The Fed. Mereka salah ketika berpikir bahwa reli tersebut tak memiliki legitimasi. Lihat angka penjualan ritel, survei manufaktur dan jasa ISM, data perumahan, atau penjualan otomotif. Lihat perbaikan angka klaim tunjangan pengangguran. Semuanya berbalik melompat," tutur Jim Paulsen, analis Leuthold.

Dia yakin pemulihan ekonomi bakal membawa kinerja perusahaan yang tercatat di Wall Street membukukan lonjakan profitabilitas. Dia memperkirakan laba bersih perusahaan konstituen indeks S&P 500 bakal menyentuh angka US$ 200 per saham pada 2021, atau jauh di atas konsensus pasar sebesar US$ 165/saham.

Pagi hari ini, kontrak berjangka (futures) indeks Dow Jones Industrial Averaga bergerak menuat 106 poin atau setara 0,4%. Kontrak serupa untuk indeks S&P 500 dan Nasdaq juga menguat, masing-masing sebesar 0,3% dan 0,2%.

(ags/ags)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular