
Kepada Investor Yth, Mohon Kencangkan Sabuk Pengaman Anda...

Sentimen ketiga, Dana Moneter Internasional (IMF) merilis proyeksi terbaru. Pada 2020, ekonomi dunia diperkirakan terkontraksi -4,9%. Lebih dalam ketimbang proyeksi yang dirilis pada April yaitu -3%.
"Ada tekanan yang besar di sisi permintaan. Pasokan juga terganggu karena penerapan lockdown," sebut laporan IMF.
![]() |
'Ramalan' yang lebih suram ini bisa membuat mood pelaku pasar semakin jatuh. Akibatnya, arus modal hanya akan berkerumun di sekitar aset-aset aman (safe haven).
Nah, ini menjadi sentimen keempat yaitu keperkasaan dolar AS. Pada pukul 04:40 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,58%.
Dengan sentimen negatif yang bertebaran, memang bermain aman adalah pilihan yang terbaik. Dolar AS memberikan keamanan, bisa menyelesaikan segala urusan karena statusnya sebagai mata uang global. Dolar AS adalah sebaik-baiknya mata uang.
"Hari ini gelasnya setengah kosong, bukan setengah penuh. Apalagi dolar AS sudah melemah dalam beberapa pekan terakhir, sehingga ada ruang untuk membalik tren tersebut," Kata Axel Merk, Chief Investment Officer di Merk Investments yang berbasis di California, seperti dikutip dari Reuters.
Saat dolar AS sedang 'kesetanan' seperti ini, akan sangat sulit bagi rupiah untuk menguat. Jadi, sepertinya rupiah akan kembali ke zona merah.
Sentimen kelima adalah dari pasar komoditas, tepatnya harga minyak. Pada pukul 04:51 WIB, harga minyak jenis brent anjlok 5,79% dan light sweet rontok 5,87%.
Harga si emas hitam jatuh karena kecemasan terhadap gelombang serangan kedua (second wave outbreak) virus corona. Kalau penyebaran semakin luas sehingga semakin banyak negara yang kembali memberlakukan lockdown, selesai. Permintaan bakal jatuh.
"Kalau tidak ada jaminan bahwa kita sudah selesai dengan pandemi, maka harga minyak yang mahal menjadi tidak masuk akal," ujar Gene McGillian, Vice President of Market Research di Tradition Energy yang berbasis di Connecticut, seperti dikutip dari Reuters.
Anjloknya harga minyak akan semakin menambah ketidakpastian di pasar. Oleh karena itu, mari kencangkan sabuk pengaman karena perjalanan hari ini sepertinya akan berliku dan berbatu...
(aji/aji)