Newsletter

AS-China Buat Gejolak, Mungkinkah Ada Happy Weekend?

Tirta Citradi & , CNBC Indonesia
29 May 2020 05:55
ihsg
Foto: detik.com
Untuk perdagangan di hari terakhir pekan ini, Jumat (29/5/2020), investor perlu mencermati sejumlah sentimen penggerak pasar. Pertama, kinerja Wall Street yang kurang baik menjadi sinyal buruk untuk bursa saham Asia yang akan buka pagi ini.

Lagi pula sinyal kemelorotan juga sudah mulai tampak di beberapa bursa saham Asia yang buka sejak awal pekan ini. Di Asia, indeks saham yang sudah mengalami koreksi pada perdagangan kemarin adalah Hang Seng dan Straits Times yang masing-masing ditutup dengan pemangkasan sebesar 0,72% dan 0,17%.

Eskalasi konflik AS-China kini menjadi faktor yang jadi sorotan. Pasar tak bisa terus-terusan diliputi dengan euforia ketika risiko besar masih datang dari perseteruan antara dua raksasa ekonomi dunia. 

Hubungan bilateral Negeri Paman Sam dengan Negeri Tirai Bambu semakin retak dan rumit apalagi setelah NPC dikabarkan telah menyetujui proposal untuk memberlakukan undang-undang keamanan nasional baru untuk Hong Kong.

CNBC International melaporkan, Standing Comitte yang merupakan sebuah badan pembuat keputusan di bawah NPC sekarang tengah menindaklanjuti untuk mendetailkan  undang-undang tersebut dan kemudian mengimplementasikannya di Hong Kong. Proses ini akan melewati badan legislatif Hong Kong dan bisa memakan waktu beberapa bulan untuk menyelesaikannya.

Dengan lolosnya proposal tersebut, Trump akan menyampaikan sikapnya pada hari ini waktu AS. Sebelumnya DPR AS pada hari Rabu (27/5/2020) meloloskan RUU yang menyerukan sanksi terhadap para pejabat Tiongkok atas tindakan penahanan dan penyiksaan komunitas Muslim Uighur di wilayah barat Xinjiang di negara tersebut.

Retaknya hubungan AS-China di tengah merebaknya pandemi corona membuat kesepakatan dagang interim keduanya yang diteken pertengahan Januari lalu jadi terancam. Bahkan konflik keduanya dinilai dapat berkembang menjadi perang permodalan, teknologi hingga konfrontasi militer.

Retaknya hubungan AS-China menjadi faktor yang perlu dicermati betul perkembangannya oleh investor. Kala dua raksasa ekonomi dunia bertarung, maka dampaknya akan dirasakan oleh banyak negara di dunia ini. Prospek ekonomi global menjadi semakin suram dan pasar keuangan kembali bisa terguncang. Ya, risiko memang masih ada.

Di tengah berkembangnya kekhawatiran yang melanda pasar keuangan akibat konflik antara AS dengan China, terselip kabar baik yang berpotensi dapat meredam gejolak  yang mungkin terjadi. Eropa & AS dikabarkan masih terus berupaya untuk menyelamatkan ekonomi dari serangan pandemi Covid-19 dan menyiapkan era baru (new normal) dengan stimulus tambahan.

Pada Rabu kemarin Komisi Eropa mengumumkan rencana penggelontoran stimulus untuk pemulihan ekonomi senilai EUR 750 miliar (US$ 826,5 miliar) mengingat zona Euro saat ini tengah menghadapi krisis ekonomi terburuk sejak 1930-an. Kabar ini masih akan jadi sentimen positif di tengah tingginya tensi geopolitik AS-China.

Selain itu kabar pengembangan vaksin juga masih akan jadi sorotan. Jika sebelumnya kabar pengembangan vaksin selalu datang dari luar negeri, kini kabar gembira itu datang dari dalam negeri. 

Produsen farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) resmi bekerja sama dengan perusahaan obat asal Korea Selatan, Genexine, Inc. untuk mengembangkan vaksin Covid-19. Vaksin yang diberi nama GX-19 ini akan diujicobakan kepada manusia di Indonesia mulai bulan Juni 2020.

Direktur Kalbe Farma Sie Djohan mengatakan kerja sama ini dilakukan perusahaan untuk membantu pemerintah untuk mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia.

"Kalbe berharap melalui upaya penelitian dan pengembangan vaksin Covid-19 ini secara cepat bisa mendapatkan hasil, sehingga kebutuhan vaksin di Indonesia dapat terjamin ketersediaannya," kata Sie Djohan dalam siaran persnya, Kamis (28/5/2020).

Percobaan awal GX-19 dilakukan pada primata dan terbukti dapat menghasilkan antibodi yang dapat menetralisir virus corona. Untuk tahap selanjutnya membutuhkan uji coba kepada manusia.

Sentimen memang campur aduk. Meskipun begitu, kini semua mata kembali tertuju pada poros Washington-Beijing yang terus berseteru. IHSG yang sudah naik sejak awal pekan dan rupiah yang juga masih di level perkasanya, menjadi rawan terkoreksi.

Rangkuman Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini

1. Perkembangan terbaru kandidat vaksin corona dari PT Kalbe Farma

2. Kelanjutan rencana paket stimulus ekonomi baru Uni Eropa & AS

4. Eskalasi konflik AS-China di tengah pandemi corona terutama terkait Hong Kong

(twg)
Pages

Most Popular