Newsletter

Liburan Usai, Bersiaplah Menghadapi Badai

Revo M, CNBC Indonesia
08 April 2025 06:13
Nah Lho! 2 Negara Ini Diramal Kena Krisis Ekonomi di 2024
Foto: Presiden AS Donald Trump memegang perintah eksekutif yang ditandatangani tentang tarif, di Rose Garden di Gedung Putih di Washington, D.C., AS, 2 April 2025. (REUTERS/Leah Millis)
  • Pasar keuangan Indonesia menghadapi hari berat di awal perdagangan setelah libur panjang
  • Bursa global masih ambruk tetapi kepanikan Wall Street mulai reda
  • Kebijakan tarif Trump akan menjadi sentimen terbesar market hari ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia akan dibuka kembali pada hari ini, Selasa (8/4/2025) setelah libur panjang. Bursa saham, pasar mata uang hingga obligasi diperkirakan akan menghadapi tekanan sangat berat hari ini.

Pasar keuangan Indonesia ditutup kompak positif pada perdagangan terakhir sebelum libur Lebaran Idul Fitri, Kamis (27/03/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami apresiasi, dan Surat Berharga Negara (SBN) tampak diburu investor.

Pasar keuangan domestik hari ini (08/04/2025) akan bergerak sangat volatil bagi IHSG, rupiah, maupun SBN setelah libur panjang dan sentimen yang cukup negatif disepanjang pekan lalu.  Kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump akan menjadi sentimen utama hari ini. Selengkapnya mengenai proyeksi dan sentimen pasar pekan ini bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini.

Pada penutupan perdagangan terakhir (27/03/2025), IHSG ditutup menguat 0,59% ke level 6.510. Hal ini terjadi setelah pada sesi pertama sempat dibuka dan berada di zona merah.

Nilai transaksi indeks pada Kamis atau hari terakhir perdagangan mencapai sekitar Rp11,02 triliun dengan melibatkan 14,11 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 0,94 juta kali. Sebanyak 359 saham menguat, 230 saham melemah, dan 206 saham stagnan.

Investor asing juga tampak inflow dari pasar saham Indonesia sebesar Rp623,46 miliar (all market) dengan rincian net buy sebesar Rp517,83 miliar di pasar reguler dan Rp105,63 miliar di pasar negosiasi dan tunai.

Secara sektoral, sembilan dari 11 sektor berada di zona hijau, dengan penguatan tertinggi terjadi pada sektor properti yakni 1,75%, kemudian industrial yang menanjak 1,35%, dan basic industry yang menguat 0,72%.

Sedangkan sektor infrastructure dan transportation masing-masing melemah sebesar 0,93% dan 0,16%.

Kinerja IHSG sebelum libur Lebaran tampaknya masih melanjutkan sisa-sisa tenaga reli perdagangan dua hari sebelumnya yang juga menguat. Pasar saham dalam negeri pada 25-26 Maret 2025 berpesta dengan kenaikan masing-masing 1,21% dan 3,8%.

Hal ini seiring dengan kembalinya dana asing masuk ke pasar modal Tanah Air. Tercatat pada 25 Maret 2025, asing net buy senilai Rp 214 miliar dan net foreign buy mencapai Rp 2,58 triliun pada 26 Maret 2025.

Saham perbankan, khususnya BUMN menjadi buruan para investor. Sebagaimana diberitakan, emiten bank BUMN melakukan pengumuman besaran dividen dari laba tahun buku 2024 dalam tiga hari terakhir.

Sementara dari pasar mata uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Kamis (27/3/2025) ditutup pada posisi Rp16.555/US$, rupiah atau menguat 0,12%. Apresiasi pada rupiah hari ini selaras dengan penutupan perdagangan sebelumnya (26/3/2025) yang menguat 0,09%.

Penguatan rupiah terjadi di tengah ketidakpastian kembali mencuat ke publik usai Presiden AS, Donald Trump mengumumkan penerapan tarif sebesar 25% untuk impor mobil yang tidak diproduksi di AS.

Namun demikian, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan upaya pemerintah untuk mengantisipasi nilai mata uang rupiah terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Salah satu yang didorong adalah kinerja perdagangan luar negeri, yakni ekspor.

"Tentu ekspor harus terus jalan, kemudian deregulasi (sesuai) arahan bapak presiden, dan perizinan dipermudah sehingga impor - ekspor lebih lancar," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (26/3/2025).

Airlangga menjelaskan pasar valuta asing memang biasa berfluktuatif. Namun, menurutnya, fundamental ekonomi indonesia cukup kuat baik jangka menengah hingga panjang.

Selanjutnya, beralih pada imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) yang bertenor 10 tahun terpantau turun 1,73% ke level 6,98%.

Posisi imbal hasil ini merupakan yang terendah sejak 13 Maret 2025.

Perlu diketahui, hubungan yield dan harga pada SBN ini berbanding terbalik, artinya ketika yield turun berarti harga obligasi naik, hal ini bahwa investor tampak melakukan aksi pembelian.

Aksi net foreign buy juga tercatat oleh Bank Indonesia (BI) untuk data transaksi 24-26 Maret 2025.

Investor asing tercatat beli neto sebesar Rp1,93 triliun, terdiri dari beli neto sebesar Rp2,63 triliun di pasar saham, serta jual neto sebesar Rp0,51 triliun di pasar SBN, dan Rp0,19 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Selama 2025, berdasarkan data setelmen sampai dengan 26 Maret 2025, investor asing tercatat jual neto sebesar Rp32,02 triliun di pasar saham, serta beli neto sebesar Rp16,08 triliun di pasar SBN dan Rp10,98 triliun di SRBI.

Bursa global masih mencatatkan kinerja negatif dan ambruk berjamaah.

Dari Amerika Serikat, bursa Wall Street bergerak beragam pada perdagangan Senin waktu AS atau Selasa dini hari waktu Indonesia (8/4/2025). Penutupan lebih baik dibandingkan Kamis dan Jumat pekan lalu di mana ketiga indeks Wall Street ambruk berjamaah.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun sebesar 349,26 poin, atau 0,91%, dan ditutup di 37.965,60. Indeks dengan 30 saham ini sempat turun lebih dari 1.700 poin pada titik terendah. Indeks kemudian bergerak sebesar 2.595 poin dari titik terendah ke tertinggi, ini menjadi rekor perubahan arah dalam sejarah Dow Jones.

Indeks S&P 500 turun 0,23% dan ditutup di angka 5.062,25. Indeks sempat turun 4,7% pada titik terendah sesi perdagangan. Sempat memasuki wilayah pasar bearish selama sesi berlangsung, namun terakhir tercatat turun hampir 18% dari titik tertingginya baru-baru ini.

Indeks Nasdaq Composite di luar dugaan menguat 0,10% dan ditutup pada angka 15.603,26. Investor mulai membeli saham teknologi dengan kapitalisasi besar seperti Nvidia dan Palantir. Pada titik terendahnya di sesi perdagangan, indeks yang banyak diisi saham teknologi ini sempat turun lebih dari 5%.


Sementara itu, busa saham Eropa merosot untuk empat hari berturut-turut pada Senin kemarin di tengah aksi jual global yang dimulai minggu lalu setelah pengumuman terbaru tentang kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.

Indeks pan-Eropa Stoxx 600 turun hingga 6% di awal sesi, namun sedikit memangkas kerugian dan ditutup turun 4,54%. Indeks CAC 40 Prancis anjlok 4,8%, sementara Indeks DAX Jerman turun 4,26% dan Indeks FTSE 100 Inggris kehilangan 4,4%.

Pasar saham global terguncang selama sesi sore di Eropa, sempat melonjak ke zona hijau setelah laporan media dan spekulasi di media sosial tentang kemungkinan jeda tarif. Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengatakan bahwa pembicaraan tentang jeda 90 hari adalah "berita palsu."

Ketidakpastian semakin meningkat menjelang penutupan sesi Eropa, ketika Trump mengancam akan meningkatkan tarif terhadap China sebesar 50% lagi kecuali China membatalkan tarif balasan yang mereka kenakan.

Bursa Asia Pasifik Hancur

Pasar Asia-Pasifik kembali memperpanjang aksi jual pada Senin karena kekhawatiran akan perang dagang global yang dipicu oleh tarif Presiden AS Donald Trump memicu suasana penghindaran risiko (risk-off).

Bursa saham Hong Kong turun paling tajam.  Indeks Hang Seng anjlok 13,22% ke level 19.828,30, sementara Indeks Teknologi Hang Seng jatuh 17,16% ke 4.401,51. Indeks CSI 300 China daratan merosot 7,05% ke 3.589,44, menjadi penurunan satu hari terbesar sejak Oktober lalu.

Qi Wang, Kepala Investasi Manajemen Kekayaan di UOB Kay Hian mengatakan pasar China terpukul oleh langkah balasan Beijing terhadap tarif Trump. Dalam jangka pendek, Wang memperkirakan bahwa pasar akan bergerak mengikuti reaksi-reaksi ini.

Ke depan, Wang memperhatikan tanggapan resmi dari Uni Eropa, yang sebelumnya mengatakan tengah menyiapkan langkah-langkah balasan. Ia juga mencermati reaksi AS terhadap balasan terbaru dari China.

Wang juga memperhatikan sentimen politik di AS, terutama karena konsumen Amerika jelas tidak senang dengan langkah Beijing

Indeks acuan Jepang, Nikkei 225, turun 7,83% ke level terendah dalam 18 bulan di angka 31.136,58, sementara indeks yang lebih luas, Topix, merosot 7,79% ke 2.288,66. Sebelumnya di hari yang sama, perdagangan berjangka di Jepang sempat dihentikan karena mencapai batas bawah otomatis (circuit breakers).

Di Korea Selatan, indeks Kospi anjlok 5,57% ke 2.328,20, sementara Kosdaq (saham-saham kapitalisasi kecil) turun 5,25% ke 651,30.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 turun 4,23% dan ditutup pada level 7.343,30. Indeks acuan ini masuk ke wilayah koreksi setelah mencatat penurunan 11% sejak puncaknya pada Februari di sesi sebelumnya.

Pasar keuangan Indonesia akan kembali hari ini, Selasa (8/4/2025) setelah libur panjang, bursa saham, pasar mata uang dan obligasi kini dihadapkan pada badai sentimen negatif di hari pertama pembukaan pasar.

Sebagai catatan, pasar global sudah jatuh berguguran sejak Kamis pekan lalu setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan tarifnya. Di saat pasar dunia hancur lebur, IHSG dan rupiah tidak bergerak karena masih libur panjang. Artinya, dampak kebijakan Trump dan kepanikan investor baru akan diserap IHSG, rupiah hingga SBN pada hari ini. 
Kondisi ini sama persis dengan tahun lalu di mana pasar dunia guncang di saat Indonesia tengah libur panjang Lebaran.

Sentimen negatif terbesar akan datang dari Amerika Serikat (AS) perihal tarif dagang yang diumumkan Presiden Donald Trump serta data-data lainnya yang akan menjadi hal yang dinantikan pelaku pasar.

Inflasi Maret

Dari dalam negeri, pengumuman penting datang pada Selasa (8/4/2025) saat Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk periode Maret 2025 baik secara bulanan maupun tahunan.

Hal ini menjadi perhatian penting karena pada Februari 2025, data IHK secara bulanan berada di posisi deflasi. Sementara itu pada Maret 2025 diperkirakan akan terjadi inflasi mengingat bulan kemarin merupakan momen bulan suci Ramadan yang identik dengan peningkatan konsumsi masyarakat.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 11 institusi memperkirakan IHK diproyeksi akan naik atau mengalami inflasi secara bulanan (month to month/mtm) sebesar 1,7% pada Maret 2025. Sementara secara tahunan (year on year/yoy), inflasi diproyeksi akan berada pada angka 1,09%.

Sebagai catatan, IHK Februari 2025 tercatat deflasi 0,48% (% mtm) dan secara tahunan tercatat deflasi 0,09%.

Ekonom Bank Danamon, Hosianna Situmorang mengungkapkan angka IHK Indonesia meningkat yang dipicu oleh kenaikan permintaan selama Ramadan dan seiring pencairan Tunjangan Hari Raya (THR), serta ketiadaan diskon tarif listrik 50% dari pemerintah yang telah usai di Februari 2025 lalu, meskipun ada diskon tarif tol dan tiket pesawat. Faktor-faktor ini menyebabkan kenaikan inflasi yang cenderung mencerminkan peningkatan permintaan selama Ramadan.

Untuk diketahui, diskon tarif listrik 50% telah berlaku pada Januari 2025 hingga 28 Februari 2025, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan tidak akan melanjutkan program diskon tarif listrik 50% bagi pelanggan listrik PT PLN (Persero).

PMI Manufaktur
Hari ini, S&P akan mengumumkan a
ktivitas manufaktur Indonesia pada Maret 2025. Sebagai catatan, aktivitas manufaktur RI melesat pada Februari 2025.

Data Purchasing Managers' Index (PMI) yang dirilis S&P Global menunjukkan PMI manufaktur Indonesia ada di 53,6. Angka ini adalah yang tertinggi sejak Maret 2024 atau 11 bulan terakhir.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika di atas 50, maka artinya dunia usaha sedang dalam fase ekspansi. Sementara di bawah itu artinya kontraksi.

S&P menjelaskan lonjakan PMI didorong oleh kenaikan pesanan baru yang kencang, bahkan menjadi yang tercepat dalam hampir setahun.

Tarif Trump dan Balasan dari China

Badai terbesar pekan ini datang dari kebijakan tarif Trump. Seperti diketahui, Trump mengumumkan akan memberlakukan tarif 10% kepada semua negara mulai 5 April 2025 dan tarif tambahan resiprokal pada 9 April 2025 waktu AS.

Kebijakan ini langsung menuai gelombang negatif di pasar saham global. Semua bursa baik Wall Street, Eropa, Asia, hingga Afrika Selatan babak belur pada akhir pekan lalu. IHSG belum terkena dampaknya karena masih libur.

Begitu pula, pasar mata uang global yang ambruk berjamaah akibat tarif Trump.

Perang dagang sepertinya tidak terelakkan karena China sudah mengumumkan kalau mereka akan membalas tarif 34% ke semua produk Amerika. Kondisi inilah yang semakin memicu ketidakpastian.

Para Menteri Keuangan ASEAN Bertemu
Para menteri keuangan ASEAN dijadwalkan akan membahas stabilitas ekonomi kawasan dan integrasi layanan keuangan saat mereka bertemu di Malaysia mulai Senin hingga Kamis. Pertemuan ini berlangsung di tengah kekhawatiran Asia terhadap tarif timbal balik besar-besaran dari Presiden AS Donald Trump yang dijadwalkan mulai berlaku pada hari Rabu.

Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral ASEAN berkumpul dalam pertemuan selama empat hari di Kuala Lumpur untuk membahas tantangan ekonomi, termasuk dampak dari tarif terbaru yang diberlakukan oleh Presiden Trump. Pertemuan utama dijadwalkan berlangsung pada hari Kamis, dengan fokus pada integrasi dan ketahanan keuangan regional di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik.

Pertemuan ini diharapkan mampu memberikan solusi terbaik bagi setiap negara dalam mengatasi kebijakan tarif Trump.

IHSG Diproyeksikan Melemah

Diperkirakan pada perdagangan besok, IHSG akan bergerak cenderung melemah atas respons yang terjadi pada pasar Wall Street dan juga Asia.

Alexander Rahardjo selaku Financial & Investment Advisor kepada CNBC Indonesia mengatakan, IHSG diprediksi akan jatuh lebih dari 2% di kisaran 6.300-an. Hal tersebut didorong oleh penentuan tarif balasan dari Uni Eropa (UE) pada Rabu (9/4/2025), yang akan memengaruh pergerakan volatilitas pasar keuangan Tanah Air.

Selain itu, risiko utang jatuh tempo Amerika Serikat (AS) pada tahun 2025 juga mendorong kekhawatiran pasar global.

Raja Paian selaku Investment Specialist PT Mirae Asset Sekuritas juga memberikan keterangan yang sama kepada CNBC Indonesia. Raja memprediksi IHSG akan jatuh lebih dari 2%.

Raja juga mengatakan bahwa sektor consumer goods dan ritel yang akan paling berimbas dari kepanikan pasar besok.

Martin Aditya selaku Investment Analyst PT Capital Asset Management ikut memberikan keterangannya kepada CNBC Indonesia. Proyeksi IHSG setelah lebaran kemungkinan besar masih akan berpotensi melanjutkan koreksi.

"Jika backtesting dari tahun 2021 hingga tahun 2024 selalu begitu polanya. Namun terjadinya berbeda-beda setiap tahunnya, terkadang lagging terkadang leading," kata Martin.

Martin memproyeksikan range IHSG untuk April 2025 diprediksi akan bergerak dalam range 5900-6500. Sentimen yang akan memengaruhi IHSG beberapa bulan ke depan masih terkait rupiah yang terus melemah, padahal indeks dolar sudah cukup flat pergerakannya, yang berarti banyak investor menunggu kebijakan fiskal dan moneter domestik yang lebih terarah serta keadaan politik yang lebih stabil.

Rupiah Berpeluang Tertekan

Dilansir dari Refinitiv, pada Senin (7/4/2025) pukul 10:43 WIB, nilai tukar mata uang Garuda telah mencapai Rp17.261/US$ atau merupakan posisi terendah sepanjang sejarah.

Untuk diketahui, NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.

Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot.

Kebijakan tarif Trump memicu ketidakpastian global hingga saling serang perang dagang. Dampak yang bisa dirasakan rupiah diperkirakan akan besar mulai dari kaburnya investor asing di pasar keuangan Tanah Air hingga gejolak eksternal yang tinggi

Indonesia menjadi korban baru dalam perang dagang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Indonesia akan dikenai tarif resiprokal atau timbal balik hingga 32% karena besarnya defisit AS ke Indonesia.

Hal ini akan berdampak negatif pada tidak lakunya barang Indonesia di AS mengingat harga barang yang masuk ke AS akan cenderung lebih mahal dari biasanya. Alhasil masyarakat di AS akan cenderung memilih produk AS dibandingkan impor dari Indonesia.

Apabila hal ini terus dibiarkan, maka suplai dolar AS Indonesia akan berkurang dan nilai tukar rupiah dapat terus mengalami tekanan.

Mega Capital Sekuritas (MCS) mengamati tekanan depresiasi yang kuat terhadap rupiah di pasar forward luar negeri. Namun, tekanan depresiasi tersebut mereda hari ini, seiring dengan turunnya indeks dolar AS (DXY) yang per 4 April 2025 berada pada posisi 103,02.

Oleh karena itu, MCS memperkirakan rupiah akan tetap terkendali pada Selasa besok, berada di kisaran Rp16.500-16.600 per dolar AS.

Ekspektasi depresiasi rupiah ini juga disampaikan oleh Global Markets Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, bahwa rupiah cukup rentan mengalami lonjakan dari level penutupan terakhir ke atas level Rp16.700/US$.

Namun ia juga mengingatkan bahwa dampaknya tidak akan sama seperti kondisi saat rupiah melemah pada tahun 1998, karena saat ini struktur ekonomi kita jauh lebih solid.

Sedangkan Chief FX Strategist in Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), Hirofumi Suzuki menyampaikan kepada CNBC Indonesia Research bahwa kondisi rupiah saat ini bukan kesalahan bank sentral Indonesia, melainkan akibat dari kondisi eksternal. Bagi bank sentral dan otoritas moneter, sikap hati-hati sangat diperlukan untuk terlebih dahulu memantau situasi ini dengan cermat.

Tanggapan Pemerintah

Pasar terus menunggu respon dan kebijakan pemerintah dalam menghadapi perang dagang.  Hari ini, Selasa (8/4/2025), Kementerian Koordinator Perekonomian akan menyelenggarakan acara Silaturahmi Ekonomi Bersama Presiden RI: Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Nasional,. Hadir dalam acara tersebut Presiden Prabowo Subianto dan jajaran pemangku ekonomi.

Acara ini diharapkan bisa memberi gambaran lebih jelas mengenai respon pemerintah ke depan. Hari ini Bursa Efek Indonesia dengan dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan penyesuaian Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas dan Surat Keputusan Direksi tentang Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di BEI.

Presiden Prabowo Subianto  sendiri sudah memberikan sedikit respon. Dia mengaku tenang dengan tekanan perang dagang. Dia memastikan Indonesia akan berunding dengan semua negara, termasuk Amerika Serikat.
Dalam perundingan itu pemerintah akan menyampaikan bahwa Indonesia ingin hubungan yang baik, adil dan setara.

"Kita akan sampaikan bahwa kita ingin hubungan yang baik, kita ingin hubungan yang adil, kita ingin hubungan yang setara, jadi kita tidak ada masalah," ucap Prabowo dalam sambutannya saat panen raya di Majalengka yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (7/4/2025).

Menurut dia, jika permintaan Trump masuk akal, pemerintah akan menghormatinya. Karena menurutnya, setiap pemimpin negara pasti memikirkan nasib rakyatnya, begitu juga dia sebagai Presiden Indonesia.

"Respirokal, jadi apa yang mereka minta kalau masuk akal wajib juga kita hormati. Pemimpin pemimpin Amerika memikirkan kepentingan rakyat Amerika, kita memikirkan kepentingan rakyat kita," terangnya.

Prabowo mengungkap bahwa tidak perlu ada rasa kecewa dan khawatir, sebab kita harus percaya dengan kekuatan kita sendiri.

"Kalaupun ada tantangan kita hadapi dengan gagah, dengan tegar, mungkin ada beberapa saat, tapi kita yakin bahwa kita akan bangkit dengan tingkat yang baik." pungkasnya.

Sentimen Satu Pekan Ke Depan

Selain sentimen hari ini, pelaku pasr juga perlu mempertimbangkan sejumlah sentimen satu pekan ke depan.

pada Kamis (10/4/2025) dini hari, hal yang menjadi perhatian adalah dari luar negeri, yakni Federal Open Market Committee (FOMC) Minutes yang merupakan dewan kebijakan moneter Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed), yang dirilis beberapa minggu setelah rapat berlangsung. Ia berisi catatan diskusi dan keputusan yang diambil terkait kebijakan moneter.

Di hari yang sama, tarif yang lebih tinggi akan diberlakukan oleh Presiden AS, Donald Trump. Hal ini tentu memberikan dampak yang signifikan bagi global termasuk Indonesia yang juga merupakan mitradagangnya.

Sebagai informasi, Indonesia dikenakan tarif oleh AS sebesar 32%.

Masih di hari yang sama, AS akan merilis detail IHK baik secara tahunan maupun bulanan termasuk data klaim penganggurannya.

Sebelumnya pada Februari 2025, laju inflasi tahunan di AS melambat menjadi 2,8% atau lebih rendah jika dibandingkan dengan periode Januari yang tercatat sebesar 3%, dan berada di bawah perkiraan pasar sebesar 2,9%.

Berikut sejumlah agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini:

  1. Konferensi Pers Penyesuaian Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas dan Surat Keputusan Direksi tentang Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di BEI (07:00 WIB)
  2. BPS akan mengumumkan Indeks Harga Konsumen Indonesia (11:00 WIB)
  3. Silaturahmi Ekonomi Bersama Presiden RI (11:30 WIB)
  4. Bank Dunia merilis Laporan Perkembangan Ekonomi Terkini Asia Timur dan Pasifik edisi April 2025 via zoom meeting. Narasumber: Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Kawasan Asia Timur dan Pasifik.

  5. Neraca Perdagangan Prancis (13:45 WIB)

Berikut sejumlah agenda emiten di dalam negeri pada hari ini:

  1. Pemberitahuan RUPS Rencana 31-12-2024 PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI)
  2. Pemberitahuan RUPS Rencana 31-12-2024 Arwana Citramulia Tbk (ARNA)
  3. tanggal cum Dividen Tunai PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP)
  4. PANGGILAN Rupo emisi Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap II Tahun 2016 (TELE)
  5. Informasi Pembayaran Ijarah Fee seri SIMORA01BCN3 ke 18 (MORA)

Berikut sejumlah indikator perekonomian nasional:

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

 

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular