Newsletter

Racikan 'Obat Kuat' Hari Ini : Vaksin, New Normal & Stimulus

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
27 May 2020 06:00
MEP bernyanyi dan berpegangan tangan setelah pemungutan suara pada penarikan Inggris dari Uni Eropa, langkah legislatif terakhir dalam proses Brexit, selama sesi pleno di Parlemen Eropa di Brussels, Rabu, 29 Januari, 2020. (Yves Herman, Pool Photo via AP)
Foto: MEP bernyanyi dan berpegangan tangan setelah pemungutan suara pada penarikan Inggris dari Uni Eropa, langkah legislatif terakhir dalam proses Brexit, selama sesi pleno di Parlemen Eropa di Brussels, Rabu, 29 Januari, 2020. (Yves Herman, Pool Photo via AP)
Keempat, sentimen lain yang juga memicu risk appetite investor membuncah adalah adanya rencana Komisi Uni Eropa untuk menambah stimulus guna menyelamatkan perekonomian dari pandemi.

Pekan lalu, Jerman dan Prancis mengusulkan untuk meningkatkan utang Eropa bersama dalam upaya mendukung pemulihan ekonomi kawasan zona Euro dari krisis akibat pandemi corona.

Pengumuman ini sangat penting karena Jerman telah menjadi lawan yang sengit terhadap gagasan utang Eropa - perubahan sikapnya menunjukkan UE dapat bergerak lebih dekat ke serikat fiskal, faktor yang sangat penting dalam mewujudkan stabilitas di masa depan. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen akan mempresentasikan proposalnya sendiri pada hari Rabu, berdasarkan rencana tersebut.

Stimulus ini dinilai memiliki dampak pada obligasi pemerintah, karena risiko yang lebih rendah berarti investor akan menjadi lebih percaya diri dalam memberikan pinjaman kepada negara-negara yang berhutang seperti Italia dan Spanyol, yang pada gilirannya dapat mengurangi beban biaya pinjaman.

Imbal hasil obligasi perifer telah bergerak lebih rendah di bulan Mei karena investor telah mencerna kemungkinan skenario utang bersama Eropa ini. Pada Selasa (26/5/2020) waktu setempat, imbal hasil obligasi 10-tahun Italia jatuh ke level terendah dalam hampir tujuh pekan. Sementara itu, euro sebagai mata uang umum yang digunakan di 19 negara Eropa berpotensi menguat akibat stimulus baru ini.

"Proposal Dana Pemulihan harus mengurangi tekanan pada penyebaran kedaulatan EMU (Uni Moneter Eropa) untuk saat ini, dan juga membatasi tekanan depresiasi langsung pada Euro," analis di Goldman Sachs mengatakan pada akhir pekan.

Mereka menambahkan, jika Uni Eropa mengeluarkan stimulus baru berdasarkan proposal Franco-Jerman, ini akan jadi langkah menuju koordinasi kebijakan fiskal yang lebih besar di kawasan ini dan membuat euro lebih kompetitif terhadap dolar AS.

Pasar ekuitas juga bisa mendapat manfaat karena stimulus yang akan datang diharapkan untuk mendukung bisnis yang terkena dampak virus, serta membantu mewujudkan langkah digitalisasi dan transisi lingkungan.

Namun di tengah banjir sentimen positif di atas terselip satu kabar negatif yang datang dari hubungan Washington-Beijing. Sentimen kelima yang perlu dicermati oleh pelaku pasar adalah ketegangan AS-China menyusul konflik yang terjadi di Hong Kong.

Laporan Bloomberg News mengatakan AS sedang mempertimbangkan sanksi terhadap perusahaan dan pejabat China atas situasi di Hong Kong. Laporan itu dikeluarkan setelah Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Robert O'Brien, mengatakan AS kemungkinan akan menjatuhkan sanksi terhadap China jika Beijing menerapkan undang-undang keamanan nasional yang akan memberinya kontrol lebih besar atas Hong Kong yang otonom.

Eskalasi konflik AS-China pada akhirnya membuat reli Wall Street sedikit terpangkas dini hari tadi dan gagal ditutup melampaui level psikologis barunya sejak anjlok signifikan bulan Maret lalu.

Bagaimanapun juga kabar tentang progress kandidat vaksin, update pelonggaran pembatasan yang mendukung terwujudnya kehidupan new normal hingga paket stimulus baru Uni Eropa berpotensi menjadi jamu untuk membuat pasar kembali perkasa hari ini.

Aset berisiko seperti saham kemungkinan masih diburu. Namun nilai tukar rupiah yang masih di level terkuat sejak pertengahan Maret lalu membuatnya rawan terkoreksi.


Rangkuman Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini


Sentimen yang patut dicermati untuk Perdagangan hari ini adalah :

1. Perkembangan terbaru kandidat vaksin corona

2. Pelonggaran lockdown & pembatasan di berbagai negara menuju kehidupan new normal

3. Paket stimulus ekonomi baru yang direncanakan Uni Eropa

4. Perkembangan tensi geopolitik AS-China terkait corona & konflik Hong Kong
(twg)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular