Newsletter

Racikan 'Obat Kuat' Hari Ini : Vaksin, New Normal & Stimulus

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
27 May 2020 06:00
New York Stock Exchange (NYSE)
Foto: REUTERS/Andrew Kelly
Usai libur memperingati Hari Veteran (Memorial Day) pada Senin (25/5/2020), bursa saham New York kembali buka. Dini hari tadi Wall Street ditutup menguat dan mencatatkan epic comeback.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 2,2% dan berhasil ditutup mendekati level psikologis 25.000. Di saat yang sama S&P 500 juga melonjak 1,1% setelah berhasil melampui level psikologis 3.000 di sepanjang perdagangan.



S&P 500 cetak rekor pada perdagangan dini hari tadi dengan diperdagangkan di atas moving average-nya dalam 200 hari untuk pertama kalinya sejak 5 Maret lalu. Apresiasi yang terjadi di bursa saham Negeri Paman Sam ini juga tak lepas dari optimisme pelaku pasar menyambut vaksin corona dan ekspektasi new normal akan kembali memacu roda perekonomian yang sempat terhenti akibat lockdown.

Senin (25/5/2020) Novavax sebagai salah satu perusahaan bioteknologi AS yang juga mengembangkan kandidat vaksin corona akan mulai uji klinis produknya di Australia. Hal ini mendapat respons positif dari analis. 

Novavax [dengan kandidat vaksin miliknya NVX-CoV2373] mencatatkan kemajuan yang pesat dan berpotensi menjadi salah satu kandidat vaksin terkemuka dalam pengujian klinis secara global," kata analis B Riley FBR Mayank Mamtani, sebagaimana dilaporkan CNBC International. Hal ini membuat sahamnya melesat % hingga akhir perdagangan.

Reli harga saham yang terjadi dini hari tadi juga bertepatan dengan kembali dibukanya bursa secara parsial. Sejak kasus corona merebak dengan cepat di Negeri Paman Sam, bursa saham New York harus tutup karena lockdown dan banyak pekerja di gedung tersebut yang positif terinfeksi virus corona.

Bursa New York tutup per tanggal 23 Maret lalu. Penutupan bursa saham New York kali ini merupakan yang terlama sepanjang sejarah mencatat. Sudah dua bulan bursa tutup dan transaksi dilakukan secara elektronik. Hal yang spesialnya lagi, seremoni pembukaan yang ditandai dengan ritual pembunyial lonceng di NYSE dipimpin langsung oleh Gubernur New York yakni Andrew Cuomo.

Mengutip CNBC International, dalam partial reopening tersebut, sebanyak 80 broker kembali melantai di bursa. Jumlah ini setara dengan 25% dari total broker sebelum pandemi merebak.

Para broker yang kembali bekerja juga diwajibkan mematuhi segala protokol kesehatan yang ditetapkan seperti pengecekan suhu tubuh. Pembukaan kembali ini disambut dengan keceriaan oleh para pialang.

Reli Wall Street juga tak terlepas dari pembukaan kembali secara bertahap perekonomian yang mulai menunjukkan sinyal positif. Hal ini terlihat dari mulai melonjaknya penjualan ritel di salah satu departemen store AS.

Macy sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang department store AS mengatakan dalam sebuah memo bahwa pihaknya melihat terjadinya lonjakan pelanggan yang lebih tinggi di beberapa toko yang telah dibuka kembali. Kenaikan ini bahkan lebih tinggi daripada yang diantisipasi. Macy dikabarkan membuka kembali 68 toko pada 4 Mei dan secara bertahap membuka cabangnya yang lain.

"Kami telah melihat permintaan yang lebih besar dari yang kami harapkan, dengan rata-rata permintaan sekitar 50% [lebih tinggi] dibandingkan tahun 2019. Sementara kami terus bekerja dengan stok yang berlebih, kami memperkirakan bahwa margin kotor pada tahun fiskal 2020 relatif terhadap tahun fiskal sebelumnya akan menjadi yang terendah pada kuartal dua nantinya, tetapi akan mengalami perbaikan ke depannya," kata memo itu.

Bursa saham yang berapi-api juga memantik Presiden AS Donald Trump ikut berkomentar melalui cuitannya di media sosial twitter. Dalam cuitannya Trump akan mendorong kembali dibukanya perekonomian. Bahkan saking optimisnya, sampai-samapi mantan taipan properti AS itu mengatakan tahun depan akan menjadi tahun yang terbaik.

"Pasar Saham melesat TINGGI, DOW melampaui 25.000. S&P 500 lebih dari 3000. Negara harus segera membuka kembali ekonominya. Transisi menuju kejayaan telah dimulai, lebih cepat dari jadwal. Akan ada pasang surut, tetapi tahun depan akan menjadi salah satu yang terbaik!" begitu cuitnya.

endukung penguatan Wall Street, rilis data penjualan rumah baru di AS juga menjadi angin segar untuk para pelaku pasar. Penjualan rumah baru di AS naik menjadi 623.000 pada bulan April, lebih tinggi dibandingkan dibandingkan dengan yang diharapkan 490.000 dan bulan sebelumnya sebanyak 619.000.

(twg)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular