Newsletter

Bahaya Jilid 2 Pandemi & Perang Dagang, Pasar Bisa Bergejolak

Haryanto, CNBC Indonesia
20 May 2020 05:59
Pasar Finansial Wall Street (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Pasar Finansial Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Beralih ke bursa saham Amerika Serikat (AS) yakni Wall Street, pada penutupan perdagangan Selasa kemarin (Rabu pagi waktu Indonesia) terkoreksi di tengah aksi ambil untung (taking profit) setelah reli di perdagangan hari sebelumnya.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 390,51 poin, atau 1,6% menjadi 24.206,86, S&P 500 anjlok 1,1% pada 2.922,91 sementara Nasdaq Composite ambles 0,5% ke level 9.185,10.

Saham-saham sektor perbankan mengalami penurunan, Wells Fargo turun 5,8% sementara Bank of America dan Citigroup masing-masing turun lebih dari 2,7%, sedangkan JPMorgan turun hampir 2%.

"Kelemahan membeli dan kekuatan penjualan telah terbukti menjadi strategi yang paling menguntungkan untuk memainkan saham sektor perbankan hingga saat ini," kata Frank Cappelleri, direktur eksekutif di Instinet, dalam sebuah catatan. "Itu pasti bisa berubah, tetapi kita tidak akan tahu apakah itu bisa atau akan terjadi sampai upaya pelarian berikutnya terjadi," mengutip dari CNBC Internasional.

Sementara investor beralih fokus ke Washington ketika Menteri Keuangan Steven Mnuchin dan Ketua Federal Reserve Jerome Powell bersaksi di depan Komite Perbankan Senat. Kesaksian mereka adalah bagian dari pembaruan yang diperlukan untuk Kongres tentang respons ekonomi terhadap pandemi virus corona.

Mnuchin mengatakan pemerintah "sepenuhnya siap untuk mengambil kerugian" pada dana talangan bisnis terkait virus corona. Kesaksian itu muncul setelah Powell mengatakan kepada CBS "60 Menit" bahwa bank sentral masih memiliki banyak amunisi untuk mendukung perekonomian.

Terlepas dari semua ini, "masih sangat sulit dari sudut pandang mendasar bagi siapa saja untuk menjadi sangat bullish," kata Yousef Abbasi, direktur ekuitas kelembagaan AS di INTL FCStone. "Jika kita mendapatkan lebih banyak data dan kota-kota mulai dibuka kembali ... maka saya akan mengantisipasi lebih banyak kepercayaan di kalangan investor."

Di sisi ekonomi, Departemen Perdagangan AS merilis laporan yang menunjukkan penurunan tajam dalam konstruksi perumahan baru di AS pada bulan April yang anjlok 30,2% ke 891.000 setelah jatuh 18,6% pada Maret. Ekonom memperkirakan persediaan perumahan akan turun 23,8% ke tingkat 927.000 dari 1,216 juta untuk bulan sebelumnya. (har)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular