Newsletter

Suku Bunga AS Bisa Minus, Serius?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
13 May 2020 05:43
Mencegah Virus Corona, Sejumlah Masjid di Jakarta di Semprot Disinfektan. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Mencegah Virus Corona, Sejumlah Masjid di Jakarta di Semprot Disinfektan. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Untuk perdagangan hari ini, ada sejumlah sentimen yang perlu dicermati. Pertama tentu perkembangan di Wall Street yang memprihatinkan. Koreksi dalam di Wall Street bisa mempengaruhi mental investor di pasar keuangan Asia, termasuk Indonesia.

Kedua adalah perkembangan pandemi virus corona. Ada tendensi peningkatan kasus yang membuat upaya reopening menjadi perlu dipikirkan kembali.

Di Jepang, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat jumlah kasus corona per 12 Mei adalah 15.874. Naik 0,48% dibandingkan posisi per hari sebelumnya. Kenaikan 0,48% lebih tinggi dibandingkan laju pertumbuhan hari sebelumnya yaitu 0,32%.

Di Indonesia juga terjadi percepatan laju kenaikan kasus. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan jumlah pasien positif corona per 12 Mei adalah 14.749 orang. Naik 3,39% dibandingkan per hari sebelumnya. Kenaikan 3,39% adalah yang tertinggi sejak 9 Mei.


Bahkan pemerintah sudah memberi wanti-wanti bahwa pekan depan mungkin jumlah kasus akan meroket. Ini terjadi seiring pengujian akan dilakukan dengan lebih masif.

Isu wabah virus corona masih akan mendominasi sentimen di pasar. Sebelum pandemi virus yang bermula dari kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat ini reda, sulit untuk berharap kita bisa hidup tenang. Risiko perlambatan bahkan kontraksi ekonomi menjadi sangat nyata.

"Ada persepsi bahwa yang terburuk sudah berlalu. Namun jujur saja, rasanya itu masih terlalu prematur. Kita melihat ada kenaikan jumlah kasus di beberapa tempat, tetapi belum jelas ke mana arahnya," kata Keith Buchanan, Portfolio Manager di GLOBALT yang berbasis di Atlanta, seperti dikutip dari Reuters.

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular