Update Polling CNBC Indonesia

Inflasi April Diramal Rendah, Tanda Daya Beli Turun?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
01 May 2020 07:09
suasana pasar tradisional ikan
Ilustrasi Pasar Tradisional (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Meski inflasi umum relatif aman, tetapi yang perlu dicermati adalah laju inflasi inti. Sejak September tahun lalu, laju inflasi inti berada dalam tren perlambatan.



Inflasi inti menunjukkan kelompok yang pergerakan harganya persisten, susah naik-turun. Oleh karena itu, inflasi inti mencerminkan persepsi konsumen terhadap kondisi perekonomian secara umum terhadap indikator-indikator makro seperti nilai tukar mata uang atau ekspektasi inflasi.

Ketika harga komoditas/produk yang sejatinya susah bergerak cenderung turun, dapat diartikan bahwa konsumen sedang enggan berbelanja atau malah mengurangi konsumsinya. Apakah ada penurunan daya beli?

Untuk membuktikan itu, kita bisa merujuk ke data Indeks Keyakinan Konsumen. Pada Maret, IKK tercatat sebesar 113,8. Konsumen masih pede, karena nilai indeks di atas 100.

Namun optimisme konsumen terus dalam tren penurunan. Bahkan pencapaian Maret 2020 adalah yang terendah sejak September 2016.



Pada Maret, rata-rata porsi pendapatan masyarakat yang digunakan untuk konsumsi adalah 69%. Turun dibandingkan Februari yaitu 69,2%. Sementara porsi pendapatan yang disisihkan untuk menabung naik dari 18,1% menjadi 18,6%.

Sudah jelas bahwa konsumen memang mengurangi belanja dan memupuk tabungan. Daya beli mungkin tidak turun, karena konsumen sebenarnya masih punya uang. Namun uang itu tidak digunakan untuk berbelanja melainkan ditabung.




(aji/sef)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular