Newsletter

Harga Minyak Mulai Bangkit, Saatnya Ambil Risiko Lagi?

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
23 April 2020 06:17
Prancis perpanjang masa Lockdown. (AP/Laurent Cipriani)
Foto: Prancis perpanjang masa Lockdown. (AP/Laurent Cipriani)
Untuk perdagangan hari ini ada beberapa sentimen yang patut dicermati investor baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Sentimen pertama datang dari Wall Street, bursa New York yang berhasil melenggang ke zona hijau ini menjadi sentimen positif untuk pasar saham Asia termasuk Indonesia yang buka hari ini.

Sentimen kedua yang juga patut dicermati adalah perkembangan kasus pandemi COVID-19 secara global maupun di dalam negeri. Jumlah kasus kumulatif penderita COVID-19 secara global kini mencapai 2,64 juta orang.

Eropa yang menjadi episentrum penyebaran virus kini tengah merencanakan pembukaan lockdown akibat penurunan jumlah kasus per harinya. Italia berencana membuka lockdown secara bertahap pada 4 Mei nanti.

Italia dan Spanyol sudah mengijinkan warganya mulai beraktivitas sejak pekan lalu.

Kemudian Jerman juga mulai mengizinkan warganya beraktivitas, toko-toko kecil sudah diizinkan buka kembali sejak Senin, dan sekolah mulai aktif lagi per 4 Mei.

Belanda juga berencana membuka lockdown secara bertahap mulai 11 Mei.

Roda binis di Eropa yang mulai berputar kembali tentunya menjadi kabar bagus, perekonomian global bisa perlahan bangkit dari keterpurukan.

Ini memang menjadi berita bagus yang berpotensi mendongkrak pergerakan harga aset-aset berisiko hari ini. Namun ada beberapa hal yang masih perlu dicermati dari kebijakan ini.

Pertama tentu strategi pembukaan lockdown itu sendiri mengingat ada kemungkinan gelombang kedua wabah akan muncul jika tidak berhati-hati.

Kedua, investor juga perlu mengantisipasi akan adanya revisi data kasus untuk negara-negara yang berangsur pulih. Ketiga masih banyak negara lain terutama di Asia yang melaporkan tingginya lonjakan kasus per harinya seperti Arab, Singapura, India dan Indonesia.

Di Indonesia sendiri jumlah kasus COVID-19 per kemarin mencapai 7.418 . Jumlah masih akan terus bertambah. Namun ada satu kabar baik di tengah terjadinya lonjakan kasus di Indonesia, yakni terkait jumlah orang yang sembuh. Jumlah orang yang sembuh di Indonesia sudah melampui angka korban meninggal.

Untuk perdagangan hari ini investor juga perlu mencermati perkembangan terbaru seputar obat COVID-19 yang rencananya akan diproduksi di dalam negeri. Untuk itu investor perlu mencermati pergerakan harga saham emiten farmasi Tanah Air terutama yang bersinggungan dengan pengadaan maupun pengembangan obat COVID-19 seperti IRRA & KLBF. (twg/sef)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular