Newsletter

2020 Jaman Edan, Harga Minyak Bisa Minus, Semua Gegara...

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
21 April 2020 06:18
Ilustrasi: Minyak mengalir keluar dari semburan dari sumur 1859 asli Edwin Drake yang meluncurkan industri perminyakan modern di Museum dan Taman Drake Well di Titusville, Pennsylvania AS, 5 Oktober 2017. REUTERS / Brendan McDermid / File Foto
Foto: Ilustrasi: Minyak mengalir keluar dari semburan dari sumur 1859 asli Edwin Drake yang meluncurkan industri perminyakan modern di Museum dan Taman Drake Well di Titusville, Pennsylvania AS, 5 Oktober 2017. REUTERS / Brendan McDermid / File Foto
Sentimen lain yang juga akan mempengaruhi pergerakan pasar pada hari ini adalah harga minyak mentah kontrak berjangka acuan AS (West Texas Intermediate) yang anjlok gila-gilaan sampai ke teritori negatif.

Kontrak berjangka merupakan instrumen keuangan yang underlying asset-nya berupa efek atau komoditas yang terikat pada tanggal pengiriman tertentu. Orang-orang dapat berspekulasi di pasar. Namun ada juga pihak-pihak yang lain memperjualbelikan kontrak untuk tujuan lain karena mereka menggunakan komoditas itu sendiri seperti kilang minyak hingga maskapai penerbangan.

Menjelang akhir tanggal kedaluwarsa kontrak, harga biasanya akan mendekati harga fisik-nya, dalam kasus ini adalah harga minyak. Hal yang umum dilakukan mendekati masa berakhirnya kontrak, para trader mulai membeli kontrak berjangka tenor pengiriman selanjutnya. Mereka yang tetap dalam posisi hingga hari terakhir biasanya membeli komoditas fisik, seperti kilang.

Kontrak minyak mentah West Texas Intermediate yang jatuh lebih dari 100% pada hari Senin adalah kontrak untuk pengiriman Mei, dan akan berakhir Selasa (21/4/2020). Anjloknya permintaan akibat pandemi, stok yang tinggi membuat harga kontrak jatuh signifikan.

Volume perdagangan juga relatif tipis untuk kontrak Mei. Menurut data dari CME Group, volume mencapai sekitar 126.400. Sebagai perbandingan, volume untuk kontrak Juni hampir 800.000. 

Itu sebabnya harga berubah negatif, berarti produsen akan membayar untuk melepas minyaknya ke pasar karena tidak ada orang yang membutuhkan minyak mentah  seiring dengan lockdown.

Untuk kontrak untuk pengiriman Juni, harga minyak WTI tetap ambles signifikan hingga 16% lebih rendah ke level US$ 21,04/barel. Jadi setelah kontrak Mei berakhir pada hari Selasa ini (waktu AS), minyak akan kembali di atas US$ 20/barel.

Ketika dirangkum semua, melemahnya Wall Street, adanya risiko ketidakpastian yang masih tinggi dari perkembangan wabah COVID-19 hingga anjloknya harga minyak masih akan menjadi sentimen negaitif untuk pasar keuangan pagi ini.

Ketiga sentimen tersebut masih akan jadi beban untuk pasar keuangan Tanah Air. Akibatnya hari ini pasar keuangan RI masih sama seperti sebelum-sebelumnya, rawan akan koreksi. (twg)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular