
Newsletter
2020 Jaman Edan, Harga Minyak Bisa Minus, Semua Gegara...
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
21 April 2020 06:18

Beralih ke Wall Street, bursa saham New York ditutup ambrol pada pagi dini hari tadi. Tiga indeks saham utama Negeri Paman Sam terbenam di zona merah.
Wall Street dibuka dengan Dow Jones tergelincir 450 poin, S&P 500 ambles 1,5% dan Nasdaq Composite terkoreksi 1%. Semalam perdagangan saham di bursa New York diwarnai dengan lima sentimen.
Sentimen pertama yang bernada positif datang dari Gubernur Andrew Cumo yang mengatakan New York telah melewati fase puncak pandemi dengan penurunan kasus kematian dan jumlah orang yang dirawat di rumah sakit semakin menurun.
Cuomo mengatakan pada Minggu (19/4/2020) waktu AS jumlah korban meninggal bertambah 507 orang. Jumlah ini menurun dari 540 kematian pada sehari sebelumnya.
Sentimen kedua datang dari harga minyak mentah kontrak berjangka West Texas Intermediate yang terus terpangkas dan masuk ke teritori zona negatif untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Anjloknya harga minyak mentah kontrak pengiriman Mei ini dikarenakan prospek permintaan minyak yang terlampau suram di tengah pandemi COVID-19. Sontak saham-saham dari sektor energi AS seperti Halliburton, Occidental Petroleum, Devon Energi dan Noble Energy juga ikut berguguran.
Sentimen ketiga yang juga berbau negatif datang dari rilis kinerja keuangan dari emiten maskapai penerbangan Paman Sam, United Airlines. Emiten ini mencatatkan kerugian sebesar US$ 2,1 miliar pada kuartal pertama tahun 2020.
CNBC Internasional mengatakan, maskapai yang berbasis di Chicago ini telah mengajukan pinjaman dari pemerintah sebesar US$ 4,5 miliar untuk tetap bertahan di tengah gempuran krisis COVID-19 yang menggerus top line perusahaan hingga 17% pada Q120 ini.
Sentimen keempat juga berbau negatif, seiring dengan musim rilis kinerja keuangan emiten kuartal pertama 2020, analis mulai menurunkan rating (downgrade) pada berbagai saham. Berikut adalah saham-saham di AS yang mendapat penurunan rating :
Sumber : CNBC International
Dengan begitu Disney menjadi emiten yang mendapatkan penurunan rating dari dua lembaga sekaligus yakni UBS & Kredit Suisse
Sentimen terakhir merupakan sentimen yang bernada negatif. Senat gagal capai kesepakatan terkait dengan RUU stimulus ekonomi selanjutnya AS. Demokrat masih terus melakukan diskusi terkait stimulus kedua ini dengan kementerian Keuangan AS.
“Saat ini, rekan-rekan kami dari Demokrat masih terus berdiskusi dengan pemerintah, sehingga senat menyesal tidak dapat mengesahkan bantuan untuk warga AS saat ini” begitu kata Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnel.
Lebih lanjut ia mengatakan senat akan kembali bertemu lagi pada pukul 4 sore (waktu AS) hari Selasa untuk kembali membahas program bantuan untuk sektor usaha kecil di AS.
Karena lebih banyak kabar yang negatif, Wall Street pun harus ditutup dengan muka masam. Dow Jones anjlok 500 poin lebih atau terpangkas 2,2%. Indeks S&P 500 ambles 1,6%, sementara Nasdaq Composite terkoreksi 0,5%. (twg)
Wall Street dibuka dengan Dow Jones tergelincir 450 poin, S&P 500 ambles 1,5% dan Nasdaq Composite terkoreksi 1%. Semalam perdagangan saham di bursa New York diwarnai dengan lima sentimen.
Sentimen pertama yang bernada positif datang dari Gubernur Andrew Cumo yang mengatakan New York telah melewati fase puncak pandemi dengan penurunan kasus kematian dan jumlah orang yang dirawat di rumah sakit semakin menurun.
Cuomo mengatakan pada Minggu (19/4/2020) waktu AS jumlah korban meninggal bertambah 507 orang. Jumlah ini menurun dari 540 kematian pada sehari sebelumnya.
Sentimen kedua datang dari harga minyak mentah kontrak berjangka West Texas Intermediate yang terus terpangkas dan masuk ke teritori zona negatif untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Anjloknya harga minyak mentah kontrak pengiriman Mei ini dikarenakan prospek permintaan minyak yang terlampau suram di tengah pandemi COVID-19. Sontak saham-saham dari sektor energi AS seperti Halliburton, Occidental Petroleum, Devon Energi dan Noble Energy juga ikut berguguran.
Sentimen ketiga yang juga berbau negatif datang dari rilis kinerja keuangan dari emiten maskapai penerbangan Paman Sam, United Airlines. Emiten ini mencatatkan kerugian sebesar US$ 2,1 miliar pada kuartal pertama tahun 2020.
CNBC Internasional mengatakan, maskapai yang berbasis di Chicago ini telah mengajukan pinjaman dari pemerintah sebesar US$ 4,5 miliar untuk tetap bertahan di tengah gempuran krisis COVID-19 yang menggerus top line perusahaan hingga 17% pada Q120 ini.
Sentimen keempat juga berbau negatif, seiring dengan musim rilis kinerja keuangan emiten kuartal pertama 2020, analis mulai menurunkan rating (downgrade) pada berbagai saham. Berikut adalah saham-saham di AS yang mendapat penurunan rating :
Companies | From | To | Analyst |
Peloton | market Perform | underperform | BMO |
Boeing | buy | neutral | Citi |
Disney | buy | neutral | UBS |
Gilead | overweight | equalweight | Wells Fargo |
Disney | outperform | neutral | Credit Suisse |
Sumber : CNBC International
Dengan begitu Disney menjadi emiten yang mendapatkan penurunan rating dari dua lembaga sekaligus yakni UBS & Kredit Suisse
Sentimen terakhir merupakan sentimen yang bernada negatif. Senat gagal capai kesepakatan terkait dengan RUU stimulus ekonomi selanjutnya AS. Demokrat masih terus melakukan diskusi terkait stimulus kedua ini dengan kementerian Keuangan AS.
“Saat ini, rekan-rekan kami dari Demokrat masih terus berdiskusi dengan pemerintah, sehingga senat menyesal tidak dapat mengesahkan bantuan untuk warga AS saat ini” begitu kata Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnel.
Lebih lanjut ia mengatakan senat akan kembali bertemu lagi pada pukul 4 sore (waktu AS) hari Selasa untuk kembali membahas program bantuan untuk sektor usaha kecil di AS.
Karena lebih banyak kabar yang negatif, Wall Street pun harus ditutup dengan muka masam. Dow Jones anjlok 500 poin lebih atau terpangkas 2,2%. Indeks S&P 500 ambles 1,6%, sementara Nasdaq Composite terkoreksi 0,5%. (twg)
Pages
Most Popular