Newsletter

Benarkah Teror Corona Sudah Reda?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
07 April 2020 06:15
Corona Reda, Wall Street Ceria
Ilustrasi Bursa Saham New York (REUTERS/Andrew Kelly)
Beralih ke Wall Street, bursa saham New York ditutup menguat signifikan. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) meroket 7,73%, S&P 500 terdongkrak 7,03%, dan Nasdaq Composite melesat 7,33%.

Investor lega karena ada sinyal penyebaran virus corona di AS sepertinya sudah mencapai puncak. AS adalah negara dengan jumlah kasus corona terbanyak di dunia yaitu mencapai 352.546, berdasarkan data satelit pemetaan ArcGis pada Selasa (7/4/2020) pukul 01:45 WIB. Jumlah korban jiwa akibat virus corona di Negeri Paman Sam adalah 10.389 orang (tingkat kematian 2,95%).

Negara bagian dengan jumlah korban meninggal terbanyak adalah New York. Sejak kasus pertama kematian pertama tercatat pada 14 Maret, jumlah kematian akibat virus corona di negara bagian tersebut bertambah rata-rata 43,89% per hari.

Namun kemarin, laju pertumbuhan korban jiwa akibat Covid-19 di Negara Bagian New York melambat menjadi 16,66%. Pelaku pasar menilai ada harapan serangan virus corona sudah mencapai puncak dan siap untuk terus melambat.

 


"Melihat tanda-tanda bahwa di New York mulai stabil adalah hal terpenting. Benar-benar menciptakan rasa lega yang luar biasa di pasar, meski kita belum berhasil keluar dari hutan belantara ini," kata Thomas Hayes, Managing Member di Great Hill Capital yang berbasis di New York, seperti diwartakan Reuters.

Benar kata Hayes. AS memang belum boleh mengendurkan kewaspadaan, karena ke depan situasi masih akan berat. "Akan ada masa puncak orang-orang masuk rumah sakit, pekan puncak perawatan di IGD (Instalasi Gawat Darurat), dan yang paling prihatin adalah pekan puncak angka kematian," kata Brett Giroir, Anggota Gugus Tugas Covid-19 Gedung Putih, seperti diberitakan Reuters.

Oleh karena itu, pemerintah Negara Bagian New York masih memberlakukan masa tanggap darurat sampai 29 April. Meski kurva korban jiwa melandai, tetapi kewaspadaan tidak boleh turun.

"Virus ini telah menendang bokong kami. Sekarang bukan saatnya bersantai," tegas Andrew Cuomo, Gubernur New York, sebagaimana diwartakan Reuters.


(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular