
Newsletter
Wall Street Anjlok 9%, Siap-siap Horor Friday the 13th di RI?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
13 March 2020 06:00

Jadwal kompetisi olahraga juga jadi kacau balau. Asosiasi Sepakbola Eropa (UEFA) menunda laga Liga Europa antara Inter Milan (Italia) vs Getafe (Spanyol) dan Sevilla (Spanyol) vs AS Roma (Italia).
"Kami tidak akan pergi ke Italia, sudah diputuskan. Kalau kami harus kalah, maka kalah saja. Kami tidak mau mengambil risiko. Kami sangat bersemangat menanti pertandingan ini, tetapi kalau harus kalah biarkan saja," tegas Presiden Getafe Angel Torres, sebagaimana diberitakan Reuters.
Sedangkan AS Roma tidak bisa melakoni pertandingan melawan Sevilla karena pesawat dari Italia dilarang mendarat di Spanyol. Maklum, Italia adalah negara dengan kasus corona terbanyak di dunia setelah China yaitu 12.462. Korban meninggal akibat corona di Italia mencapai 827 orang, tertinggi di luar China.
Virus corona sudah terbukti membatasi aktivitas masyarakat. Aktivitas yang terbatas sama dengan membuat laju roda ekonomi melambat, bahkan bukan tidak mungkin berhenti sama sekali.
Riset Citi menyebutkan pertumbuhan ekonomi global bakal terpangkas karena kelesuan di sektor pariwisata dan perjalanan. Jika pengeluaran turis berkurang 10%, maka pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini hanya akan sebesar 2,34%. Kalau penurunan pengeluaran turis sampai 30%, maka pertumbuhan ekonomi global diperkirakan cuma 2%. Lebih parah lagi apabila pengeluaran turis turun 100%, maka pertumbuhan ekonomi global bakal hanya 0,76%.
Dihantui oleh risiko perlambatan ekonomi, atau bahkan sampai resesi, investor mana yang tidak dad-dig-dug? Kalau tidak ada kabar baik, maka kemungkinan aksi jual massal alias sell off masih akan terjadi di pasar keuangan Asia, termasuk Indonesia.
Bahkan tanda-tanda pelemahan rupiah sudah terlihat. Di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF), depresiasi mata uang Tanah Air sudah terpampang nyata. Biasanya pergerakan di pasar NDF akan menjadi patokan di pasar spot.
Oleh karena itu, investor sebaiknya bersiap. Kencangkan sabuk pengaman, karena perjalanan tidak akan mulus.
Apakah horor Friday the 13th akan terjadi di pasar keuangan Indonesia?
(aji/aji)
"Kami tidak akan pergi ke Italia, sudah diputuskan. Kalau kami harus kalah, maka kalah saja. Kami tidak mau mengambil risiko. Kami sangat bersemangat menanti pertandingan ini, tetapi kalau harus kalah biarkan saja," tegas Presiden Getafe Angel Torres, sebagaimana diberitakan Reuters.
Sedangkan AS Roma tidak bisa melakoni pertandingan melawan Sevilla karena pesawat dari Italia dilarang mendarat di Spanyol. Maklum, Italia adalah negara dengan kasus corona terbanyak di dunia setelah China yaitu 12.462. Korban meninggal akibat corona di Italia mencapai 827 orang, tertinggi di luar China.
Virus corona sudah terbukti membatasi aktivitas masyarakat. Aktivitas yang terbatas sama dengan membuat laju roda ekonomi melambat, bahkan bukan tidak mungkin berhenti sama sekali.
Riset Citi menyebutkan pertumbuhan ekonomi global bakal terpangkas karena kelesuan di sektor pariwisata dan perjalanan. Jika pengeluaran turis berkurang 10%, maka pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini hanya akan sebesar 2,34%. Kalau penurunan pengeluaran turis sampai 30%, maka pertumbuhan ekonomi global diperkirakan cuma 2%. Lebih parah lagi apabila pengeluaran turis turun 100%, maka pertumbuhan ekonomi global bakal hanya 0,76%.
![]() |
Dihantui oleh risiko perlambatan ekonomi, atau bahkan sampai resesi, investor mana yang tidak dad-dig-dug? Kalau tidak ada kabar baik, maka kemungkinan aksi jual massal alias sell off masih akan terjadi di pasar keuangan Asia, termasuk Indonesia.
Bahkan tanda-tanda pelemahan rupiah sudah terlihat. Di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF), depresiasi mata uang Tanah Air sudah terpampang nyata. Biasanya pergerakan di pasar NDF akan menjadi patokan di pasar spot.
Periode | Kurs 12 Maret (15:54 WIB) | Kurs 13 Maret (03:42 WIB) |
1 Pekan | Rp 14.580 | Rp 14.675 |
1 Bulan | Rp 14.695 | Rp 14.794,75 |
2 Bulan | Rp 14.795 | Rp 14.950,56 |
3 Bulan | Rp 14.880 | Rp 15.041,54 |
6 Bulan | Rp 15.085 | Rp 15.235,4 |
9 Bulan | Rp 15.260 | Rp 15.414,25 |
1 Tahun | Rp 15.431 | Rp 15.595,65 |
2 Tahun | Rp 16.330,3 | Rp 16.365 |
Oleh karena itu, investor sebaiknya bersiap. Kencangkan sabuk pengaman, karena perjalanan tidak akan mulus.
Apakah horor Friday the 13th akan terjadi di pasar keuangan Indonesia?
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular