
Newsletter
Air Sedang Tenang, tapi Bukan Berarti Ombak Tak Akan Datang
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
11 March 2020 06:03

Untuk perdagangan hari ini, investor patut mencermati sejumlah sentimen. Pertama tentu perkembangan di Wall Street yang positif. Semoga optimisme di New York bisa menular ke Asia, termasuk Indonesia.
Kedua, sepertinya risiko di pasar keuangan global sedang menurun. Ini bisa dilihat dari indeks VIX yang mencerminkan volatilitas pasar. Indeks VIX juga sering disebut dengan fear index karena menggambarkan apakah nyali pelaku pasar sedang besar atau ciut.
Pada pukul 02:26 WIB, indeks VIX berada di 49,22. Turun signifikan 9,71%.
Risk appetite yang pulih membuat pasar enggan bermain aman. Akibatnya, aset safe haven seperti emas kehilangan pamornya. Pada pukul 03:06 WIB, harga emas di pasar spot turun sampai 1,14%.
Apabila situasi ini bertahan, maka akan menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan negara-negara berkembang. Volatilitas pasar sedang rendah, dan membuat investor bernyali untuk masuk ke instrumen berisiko di negara-negara berkembang Asia. IHSG dan rupiah bisa mendapat berkah, dengan catatan kondisi seperti ini bertahan hingga pasar Asia diperdagangkan.
Setidaknya rupiah mulai menunjukkan sinyal bisa menguat hari ini. Penguatan rupiah sudah terlihat di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF). Biasanya pergerakan rupiah di pasar NDF menjadi cerminan dinamika di pasar spot.
Semoga optimisme ini bertahan cukup lama. Sebab kalau sampai ada yang aneh-aneh, volatilitas pasar akan kembali meninggi dan investor bakal memasang mode risk-off (menjauhi risiko).
(aji/sef)
Kedua, sepertinya risiko di pasar keuangan global sedang menurun. Ini bisa dilihat dari indeks VIX yang mencerminkan volatilitas pasar. Indeks VIX juga sering disebut dengan fear index karena menggambarkan apakah nyali pelaku pasar sedang besar atau ciut.
Pada pukul 02:26 WIB, indeks VIX berada di 49,22. Turun signifikan 9,71%.
Risk appetite yang pulih membuat pasar enggan bermain aman. Akibatnya, aset safe haven seperti emas kehilangan pamornya. Pada pukul 03:06 WIB, harga emas di pasar spot turun sampai 1,14%.
Apabila situasi ini bertahan, maka akan menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan negara-negara berkembang. Volatilitas pasar sedang rendah, dan membuat investor bernyali untuk masuk ke instrumen berisiko di negara-negara berkembang Asia. IHSG dan rupiah bisa mendapat berkah, dengan catatan kondisi seperti ini bertahan hingga pasar Asia diperdagangkan.
Setidaknya rupiah mulai menunjukkan sinyal bisa menguat hari ini. Penguatan rupiah sudah terlihat di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF). Biasanya pergerakan rupiah di pasar NDF menjadi cerminan dinamika di pasar spot.
Periode | Kurs 10 Maret (16:01 WIB) | Kurs 11 Maret (02:33 WIB) |
1 Pekan | Rp 14.314,6 | Rp 14.274,25 |
1 Bulan | Rp 14.430,6 | Rp 14.372,1 |
2 Bulan | Rp 14.502,6 | Rp 14.450,38 |
3 Bulan | Rp 14.581,6 | Rp 14.518,13 |
6 Bulan | Rp 14.779,6 | Rp 14.707,5 |
9 Bulan | Rp 14.950,4 | Rp 14.886,38 |
1 Tahun | Rp 15.128,6 | Rp 15.054,88 |
2 Tahun | Rp 15.986,2 | Rp 15.525 |
Semoga optimisme ini bertahan cukup lama. Sebab kalau sampai ada yang aneh-aneh, volatilitas pasar akan kembali meninggi dan investor bakal memasang mode risk-off (menjauhi risiko).
(aji/sef)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular