
Suku Bunga Akan Turun, IHSG Bisa 'Move On' Dulu Dari Corona

Hari ini, pasar akan berimbang di antara dua faktor utama. Satu faktor adalah sentimen positif global dari potensi pemangkasan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat dan Jepang serta intervensi yang akan dilakukan Bank Indonesia di dalam negeri.
BI menyatakan bahwa pemangkasan GWM akan menambah likuiditas sebanyak Rp 45 triliun ke pasar, belum lagi kebijakan GWM valas tentu akan menjadi daya dorong tersendiri untuk menggiatkan aktivitas ekonomi di dalam negeri.
Faktor lain adalah perkembangan dari penyebaran virus Covid-19 di dalam negeri. Jika angka penyebarannya bertambah, dan dengan dasar penghitungan yang rendah tentu akan menghasilkan persentase kenaikan yang tinggi, maka pasar dan publik akan disibukkan dengan aksi rush ke pasar-pasar modern dan tradisional serta dapat membuat suasana di dalam negeri semakin panas.
Meskipun virus corona sudah menggoyang pasar dunia dan korban jiwanya sudah mencapai angka psikologis 3.085 orang pagi ini, jangan lupa bahwa di Indonesia baru tertular, dan secara global angka kematian (fatalitasnya) virus itu pun cukup rendah yaitu 3,4% (penyebaran 90.284 dan angka kematian 3.085 orang). Bandingkan dengan wabah SARS yang tingkat kematiannya hingga 9,5%.
Di sisi lain, agenda dunia sepekan ini tentu masih akan menjadi perhatian pasar. Ajang 'Selasa Super' yang berlangsung Rabu malam waktu Indonesia. Pelaku pasar juga mencermati siapa yang akan menjadi kandidat dari Partai Demokrat untuk menantang Presiden AS Donald Trump dalam pemilih presiden November nanti.
'Selasa Super' adalah ajang terpenting kedua setelah hari pencoblosan di AS, di mana para bakal calon presiden baik dari kubu Demokrat maupun Republik bakal mengantongi suara untuk melaju ke putaran selanjutnya, bertarung di pemilihan presiden (pilpers) langsung.
Karena kubu Republik telah memiliki calon, yakni Trump, maka pandangan pelaku pasar akan tertuju ke kubu Demokrat. Bernie Sanders sejauh ini dianggap menjadi kandidat terkuat dari kubu tersebut, mengalahkan tujuh kandidat lainnya termasuk Michael Bloomberg.
Jika dia terpilih, maka AS akan memiliki calon presiden pertama yang merupakan seorang sosialis. Sanders juga akan menjadi presiden tertua yang menjabat, yakni pada umur 79 tahun, menggeser Trump yang sebelumnya memegang rekor tersebut pada usia 73 tahun.
Sentimen dari agenda lain juga akan berasal dari pengumuman beberapa data ekonomi dari Korsel yang akan mengumumkan angka inflasi dan pertumbuhan ekonomi hari ini, penetapan suku bunga acuan Bank Sentral Australia (RBA), angka Indeks Keyakinan Konsumen Jepang, dan angka pengangguran serta inflasi Uni Eropa.
(irv)