
Newsletter
Ngeri! Virus Corona Mengganas, Waspada Saham-saham Berguguran
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
27 January 2020 06:21

Walau virus corona baru sudah menyebar ke berbagai negara, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sampai saat ini masih belum mendeklarasikan kondisi saat ini sebagai situasi darurat global. WHO masih membutuhkan banyak laporan dan data terkait perkembangan kasus yang sekarang terjadi.
Kabar terbaru menyebutkan, pimpinan WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus sedang dalam perjalanan menuju Beijing untuk bertemu dengan pemerintah dan pejabat kesehatan China membahas masalah wabah virus corona baru ini.
"Saya sedang dalam perjalanan menuju Beijing [China] untuk bertemu dengan pemerintah dan ahli kesehatan yang sedang berupaya melawan wabah coronavirus ini. Saya dan kolega [WHO] ingin memahami perkembangan terbaru kasus ini serta memperkuat kerja sama dengan China dalam hal memberikan perlindungan terhadap wabah" tulis Ghebreyesus dalam sebuah postingan di akun twitternya.
"Kami bekerja 24/7 untuk mendukung China dan warganya dalam masa-masa sulit seperti ini dan tetap menjalin komunikasi dengan negara lain yang juga terinfeksi, perwakilan kami melalui kantor regional juga ikut terlibat dalam penanganan kasus ini. Saat ini [WHO] terus berupaya terus mengetahui situasi terbaru di berbagai negara dan memberikan arahan terkait hal-hal yang perlu dilakukan dalam merespon kasus ini" tambahnya di twitter.
Kasus virus corona baru yang masih satu kelompok dengan penyebab SARS ini juga dilaporkan di Amerika Serikat (AS). Kabar ini membuat pasar saham AS langsung loyo. Hal ini terlihat dari kinerja tiga indeks bursa utama Paman Sam yang mengalami koreksi.
Dalam sepekan kemarin, indeks Dow Jone Industrial Average (DJIA) ambles paling dalam sebesar 1,22%. Di posisi kedua ada indeks S&P 500 yang juga terkoreksi 1,03% dalam sepekan. Baru disusul oleh indeks komposit Nasdaq yang terpangkas 0,79%.
Informasi terbaru yang dilaporkan CNBC International, kini AS punya tiga kasus virus corona baru ini. Minggu (26/1/2020) instansi kesehatan lokal di Orange Coounty, California mengumumkan kasus ketiga yang ditemukan di AS.
“Agensi Kesehatan Orange County mendapatkan konfirmasi dari Center for Disease Control and Prevention (CDC) bahwa kasus di Orange County, California dinyatakan positif terinfeksi virus corona baru” terang agensi tersebut.
Penderita ketiga di AS tersebut diidentifikasi sebagai seorang pelancong dari Wuhan sebagai episentrum virus baru ini. Saat ini pasien tersebut sedang di isolasi dan dalam keadaan yang ‘baik’ menurut sebuah keterangan.
Agensi kesehatan lokal Orange County akan terus memonitor perkembangan virus corona baru ini. Namun sejauh ini, instansi kesehatan lokal AS tersebut tak menemukan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa ditemukannya kasus corona virus baru ini di AS terjadi karena penularan antar orang.
Pasalnya dua kasus yang sebelumnya dilaporkan juga teridentifikasi dari pelancong yang baru pulang dari Wuhan. Kasus pertama dan kedua yang ditemukan di AS menyerang seorang pria Washington berusia 30 tahun dan seorang wanita asal Illinois yang berusia 60 tahunan. Keduanya dilaporkan pernah bepergian ke Wuhan dan sekarang dirawat dalam kondisi stabil, mengutip CNBC Internasional.
Langkah selanjutnya yang akan ditempuh AS adalah dengan mengevakuasi sebagian warganya yang ada di Wuhan. Hal ini disampaikan lansgung oleh Kedutaan besar AS di Beijing dalam sebuah pemberitaan bahwa konsulat AS yang ada di Wuhan berencana untuk mengevakuasi warga AS yang ‘berpotensi tinggi’ terinfeksi virus ke San Fransisco menggunakan pesawat charter pada Selasa pekan ini. (twg)
Kabar terbaru menyebutkan, pimpinan WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus sedang dalam perjalanan menuju Beijing untuk bertemu dengan pemerintah dan pejabat kesehatan China membahas masalah wabah virus corona baru ini.
"Saya sedang dalam perjalanan menuju Beijing [China] untuk bertemu dengan pemerintah dan ahli kesehatan yang sedang berupaya melawan wabah coronavirus ini. Saya dan kolega [WHO] ingin memahami perkembangan terbaru kasus ini serta memperkuat kerja sama dengan China dalam hal memberikan perlindungan terhadap wabah" tulis Ghebreyesus dalam sebuah postingan di akun twitternya.
"Kami bekerja 24/7 untuk mendukung China dan warganya dalam masa-masa sulit seperti ini dan tetap menjalin komunikasi dengan negara lain yang juga terinfeksi, perwakilan kami melalui kantor regional juga ikut terlibat dalam penanganan kasus ini. Saat ini [WHO] terus berupaya terus mengetahui situasi terbaru di berbagai negara dan memberikan arahan terkait hal-hal yang perlu dilakukan dalam merespon kasus ini" tambahnya di twitter.
Kasus virus corona baru yang masih satu kelompok dengan penyebab SARS ini juga dilaporkan di Amerika Serikat (AS). Kabar ini membuat pasar saham AS langsung loyo. Hal ini terlihat dari kinerja tiga indeks bursa utama Paman Sam yang mengalami koreksi.
Dalam sepekan kemarin, indeks Dow Jone Industrial Average (DJIA) ambles paling dalam sebesar 1,22%. Di posisi kedua ada indeks S&P 500 yang juga terkoreksi 1,03% dalam sepekan. Baru disusul oleh indeks komposit Nasdaq yang terpangkas 0,79%.
Informasi terbaru yang dilaporkan CNBC International, kini AS punya tiga kasus virus corona baru ini. Minggu (26/1/2020) instansi kesehatan lokal di Orange Coounty, California mengumumkan kasus ketiga yang ditemukan di AS.
“Agensi Kesehatan Orange County mendapatkan konfirmasi dari Center for Disease Control and Prevention (CDC) bahwa kasus di Orange County, California dinyatakan positif terinfeksi virus corona baru” terang agensi tersebut.
Penderita ketiga di AS tersebut diidentifikasi sebagai seorang pelancong dari Wuhan sebagai episentrum virus baru ini. Saat ini pasien tersebut sedang di isolasi dan dalam keadaan yang ‘baik’ menurut sebuah keterangan.
Agensi kesehatan lokal Orange County akan terus memonitor perkembangan virus corona baru ini. Namun sejauh ini, instansi kesehatan lokal AS tersebut tak menemukan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa ditemukannya kasus corona virus baru ini di AS terjadi karena penularan antar orang.
Pasalnya dua kasus yang sebelumnya dilaporkan juga teridentifikasi dari pelancong yang baru pulang dari Wuhan. Kasus pertama dan kedua yang ditemukan di AS menyerang seorang pria Washington berusia 30 tahun dan seorang wanita asal Illinois yang berusia 60 tahunan. Keduanya dilaporkan pernah bepergian ke Wuhan dan sekarang dirawat dalam kondisi stabil, mengutip CNBC Internasional.
Langkah selanjutnya yang akan ditempuh AS adalah dengan mengevakuasi sebagian warganya yang ada di Wuhan. Hal ini disampaikan lansgung oleh Kedutaan besar AS di Beijing dalam sebuah pemberitaan bahwa konsulat AS yang ada di Wuhan berencana untuk mengevakuasi warga AS yang ‘berpotensi tinggi’ terinfeksi virus ke San Fransisco menggunakan pesawat charter pada Selasa pekan ini. (twg)
Pages
Most Popular