
Newsletter
Jangan Remehkan Virus Corona, Wall Street Saja Lesu Dibuatnya
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
22 January 2020 06:02

Sentimen ketiga adalah perkembangan politik di AS. Hari ini, Senat memulai proses persidangan terhadap Trump yang terancam dilengserkan.
Bulan lalu, House of Representatives sepakat untuk mengajukan pemakzulan (impeachment) terhadap Trump. Sang presiden ke-45 Negeri Adidaya dinilai membahayakan kepentingan dan keamanan nasional dengan menjanjikan sesuatu kepada pihak luar untuk kepentingan pribadi/golongan.
Setelah lolos di House, proses berikutnya adalah sidang di Senat. Kalau keputusan harus diambil melalui voting, Trump akan aman ketika suara yang mendukung pemakzulan hanya kurang dari dua pertiga kursi Senat yang berjumlah 100. Namun jika dua pertiga suara setuju dengan pemakzulan, maka Trump harus berpisah dengan Gedung Putih.
Hari ini sidang masih membahas seputar tata cara, termasuk pemanggilan saksi-saksi. Pimpinan Mayoritas Senat Mitch McConnel (Partai Republik) menyebutkan pemanggilan para saksi dinilai tidak perlu karena sudah dilakukan sebelumnya ketika kasus berproses di House.
McConnell ingin persidangan berlangsung cepat tanpa kesaksian dan bukti-bukti baru. Partai Demokrat dan tim kuasa hukum Trump diberi waktu masing-masing dua hari untuk menyampaikan argumen.
Namun kubu Partai Demokrat menolak usulan ini. Demokrat menilai McConnell mencoba bermain curang. Mereka tetap ingin memanggil para saksi, salah satunya mantan Penasihat Keamanan Gedung Putih John Bolton.
Sembari menunggu putusan Senat, pelaku pasar bisa saja mengambil posisi defensif. Sebab sidang ini akan menentukan apakah AS akan mengalami pergantian kepemimpinan di tengah jalan atau tidak. Tentu sebuah risiko yang sangat besar kalau Trump sampai dilengserkan sebelum Pemilu AS yang sebenarnya tinggal hitungan bulan.
Sentimen keempat, kali ini dari dalam negeri, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) akan menggelar konferensi pers kuartalan. Seharusnya agenda ini berlangsung kemarin, tetapi diundur sehari.
KSSK dikoordinasikan oleh Menteri Keuangan dengan Gubernur Bank Indonesia (BI), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagai anggota. Undang-undang No 9/2016 tentang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan mewajibkan KSSK mengadakan rapat berkala setiap tiga bulan untuk menilai kesehatan sistem keuangan nasional.
Rapat KSSK kali ini berarti memiliki cakupan kuartal IV dan keseluruhan 2019. Dari sini akan diperoleh informasi bagaimana pembacaan KSSK terhadap sejumlah indikator penting seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi, neraca pembayaran, sistem pembayaran, kesehatan perbankan, penyaluran kredit, dan sebagainya.
Apakah pertumbuhan ekonomi 2019 masih mepet dengan 5%? Apakah neraca pembayaran, khususnya transaksi berjalan (current account), masih aman? Apakah pertumbuhan kredit masih melambat? Apakah industri perbankan dan non-bank seperti asuransi masih kuat?
Jawaban dari berbagai pertanyaan ini bisa diperoleh dari konferensi pers KSSK. Semoga ada kabar baik yang bisa menenangkan pasar.
(aji/aji)
Bulan lalu, House of Representatives sepakat untuk mengajukan pemakzulan (impeachment) terhadap Trump. Sang presiden ke-45 Negeri Adidaya dinilai membahayakan kepentingan dan keamanan nasional dengan menjanjikan sesuatu kepada pihak luar untuk kepentingan pribadi/golongan.
Setelah lolos di House, proses berikutnya adalah sidang di Senat. Kalau keputusan harus diambil melalui voting, Trump akan aman ketika suara yang mendukung pemakzulan hanya kurang dari dua pertiga kursi Senat yang berjumlah 100. Namun jika dua pertiga suara setuju dengan pemakzulan, maka Trump harus berpisah dengan Gedung Putih.
Hari ini sidang masih membahas seputar tata cara, termasuk pemanggilan saksi-saksi. Pimpinan Mayoritas Senat Mitch McConnel (Partai Republik) menyebutkan pemanggilan para saksi dinilai tidak perlu karena sudah dilakukan sebelumnya ketika kasus berproses di House.
McConnell ingin persidangan berlangsung cepat tanpa kesaksian dan bukti-bukti baru. Partai Demokrat dan tim kuasa hukum Trump diberi waktu masing-masing dua hari untuk menyampaikan argumen.
Namun kubu Partai Demokrat menolak usulan ini. Demokrat menilai McConnell mencoba bermain curang. Mereka tetap ingin memanggil para saksi, salah satunya mantan Penasihat Keamanan Gedung Putih John Bolton.
Sembari menunggu putusan Senat, pelaku pasar bisa saja mengambil posisi defensif. Sebab sidang ini akan menentukan apakah AS akan mengalami pergantian kepemimpinan di tengah jalan atau tidak. Tentu sebuah risiko yang sangat besar kalau Trump sampai dilengserkan sebelum Pemilu AS yang sebenarnya tinggal hitungan bulan.
Sentimen keempat, kali ini dari dalam negeri, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) akan menggelar konferensi pers kuartalan. Seharusnya agenda ini berlangsung kemarin, tetapi diundur sehari.
KSSK dikoordinasikan oleh Menteri Keuangan dengan Gubernur Bank Indonesia (BI), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagai anggota. Undang-undang No 9/2016 tentang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan mewajibkan KSSK mengadakan rapat berkala setiap tiga bulan untuk menilai kesehatan sistem keuangan nasional.
Rapat KSSK kali ini berarti memiliki cakupan kuartal IV dan keseluruhan 2019. Dari sini akan diperoleh informasi bagaimana pembacaan KSSK terhadap sejumlah indikator penting seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi, neraca pembayaran, sistem pembayaran, kesehatan perbankan, penyaluran kredit, dan sebagainya.
Apakah pertumbuhan ekonomi 2019 masih mepet dengan 5%? Apakah neraca pembayaran, khususnya transaksi berjalan (current account), masih aman? Apakah pertumbuhan kredit masih melambat? Apakah industri perbankan dan non-bank seperti asuransi masih kuat?
Jawaban dari berbagai pertanyaan ini bisa diperoleh dari konferensi pers KSSK. Semoga ada kabar baik yang bisa menenangkan pasar.
(aji/aji)
Next Page
Simak Agenda dan Data Berikut Ini
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular