
Newsletter
Hawa Positif dari Berbagai Benua, IHSG-Rupiah Bisa Berjaya?
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
03 January 2020 06:51

Bursa saham AS (Wall Street) mengawali tahun 2020 dengan rekor tertinggi sepanjang masa. Ketiga indeks utama menguat, melanjutkan kenaikan di akhir tahun 2019. Santa Claus Rally sekali lagi terbukti mengangkat kinerja Wall Street.
Santa Claus rally merupakan sebuah reli di pasar saham AS yang terjadi pada lima perdagangan terakhir di bulan Desember hingga dua perdagangan pertama di bulan Januari.
Ada beberapa penjelasan di balik fenomena Santa Claus rally, seperti optimisme menyambut tahun baru dan investasi dari bonus musim liburan misalnya. Selain itu, ada juga teori yang mengatakan bahwa beberapa investor institusi besar yang cenderung lebih pesimistis terhadap pasar saham sedang berlibur pada periode ini, sehingga pasar didominasi oleh investor ritel yang cenderung lebih optimistis.
Indeks S&P 500 tercatat menguat 0,8% ke level 3,257,85, menjadi kenaikan terbesar sejak 12 Desember lalu. Dow Jones menguat 1,16% ke 28.868,80, kenaikan harian terbersar sejak 6 Desember. Nasdaq memimpin penguatan di awal tahun sebesar 1,33% ke 9.092,19, menjadi hari terbaiknya sejak 11 Oktober.
Kenaikan pada perdagangan Kamis tersebut sekaligus melanjutkan performa impresif sepanjang 2019. Indeks S&P 500 melesat 28,9%, Dow Jones 22,3%, dan Nasdaq lebih tinggi lagi 35,2%.
Selain kepastian penandatanganan kesepakatan dagang fase I pada 15 Januari nanti, sentiment pelaku pasar juga terangkat akibat pelonggaran moneter dari bank sentral China (People's Bank of China/PBoC).
PBoC memberikan "kado" awal tahun dengan menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM), kebijakan tersebut membanjiri ekonomi China dengan likuiditas senilai 800 miliar yuan.
Selain itu pasar tenaga kerja AS juga menunjukkan kekuatannya yang membuat bursa saham semakin ceria. Data yang dirilis Departemen Tenaga Kerja menunjukkan klaim awal tunjangan pengangguran turun menjadi 222.000 klaim sepanjang pekan lalu, dari pekan sebelumnya 224.000 klaim. (pap)
Santa Claus rally merupakan sebuah reli di pasar saham AS yang terjadi pada lima perdagangan terakhir di bulan Desember hingga dua perdagangan pertama di bulan Januari.
Ada beberapa penjelasan di balik fenomena Santa Claus rally, seperti optimisme menyambut tahun baru dan investasi dari bonus musim liburan misalnya. Selain itu, ada juga teori yang mengatakan bahwa beberapa investor institusi besar yang cenderung lebih pesimistis terhadap pasar saham sedang berlibur pada periode ini, sehingga pasar didominasi oleh investor ritel yang cenderung lebih optimistis.
Indeks S&P 500 tercatat menguat 0,8% ke level 3,257,85, menjadi kenaikan terbesar sejak 12 Desember lalu. Dow Jones menguat 1,16% ke 28.868,80, kenaikan harian terbersar sejak 6 Desember. Nasdaq memimpin penguatan di awal tahun sebesar 1,33% ke 9.092,19, menjadi hari terbaiknya sejak 11 Oktober.
Kenaikan pada perdagangan Kamis tersebut sekaligus melanjutkan performa impresif sepanjang 2019. Indeks S&P 500 melesat 28,9%, Dow Jones 22,3%, dan Nasdaq lebih tinggi lagi 35,2%.
Selain kepastian penandatanganan kesepakatan dagang fase I pada 15 Januari nanti, sentiment pelaku pasar juga terangkat akibat pelonggaran moneter dari bank sentral China (People's Bank of China/PBoC).
PBoC memberikan "kado" awal tahun dengan menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM), kebijakan tersebut membanjiri ekonomi China dengan likuiditas senilai 800 miliar yuan.
Selain itu pasar tenaga kerja AS juga menunjukkan kekuatannya yang membuat bursa saham semakin ceria. Data yang dirilis Departemen Tenaga Kerja menunjukkan klaim awal tunjangan pengangguran turun menjadi 222.000 klaim sepanjang pekan lalu, dari pekan sebelumnya 224.000 klaim. (pap)
Pages
Most Popular