
Newsletter
Menanti Angin Sejuk Desember Untuk Bursa Saham Tanah Air
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
09 December 2019 06:07

Beralih ke Wall Street, tiga indeks utama bursa Paman Sam juga mengalami penguatan. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) mengalami kenaikan 0,84%. Pada periode yang sama indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite Index juga menguat masing-masing 1,03%.
Penguatan indeks bursa Wall Street dipicu oleh merebaknya kabar AS dan China yang semakin dekat dengan kesepakatan dagang tahap awal serta rilis data ekonomi Paman Sam yang positif.
Pada Rabu (4/12/2019), Trump menegaskan bahwa negosiasi dagang dengan China berlangsung sangat baik. “Diskusi berjalan dengan sangat baik dan kita lihat apa yang akan terjadi” terang presiden AS ke-45 tersebut saat pertemuan NATO di London, melansir Reuters.
Pernyataan tersebut juga diungkapkan oleh Penasihat Ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow. Mengutip CNBC International, Larry mengatakan “kesepakatan semakin dekat, bahkan lebih dekat dibanding pertengahan bulan November lalu”.
“Faktanya hampir setiap hari diskusi berlangsung dengan konstruktif. Kita semakin dekat dengan kesepakatan....tidak ada tenggat waktu yang mengikat secara sepihak. Namun tak dapat dipungkiri, 15 Desember akan menjadi tanggal yang penting apakah tarif akan dikenakan atau tidak” tambah Kudlow.
Pernyataan dua orang penting di AS tersebut kembali memupuk risk appetite investor. Walaupun sektor manufaktur AS masih terkontraksi, tetapi sektor tenaga kerja dan neraca dagang AS menunjukkan hal yang berbeda.
Biro Statistik Tenaga Kerja AS mencatat peningkatan penciptaan lapangan kerja di sektor non-pertanian atau Non Farm Payroll bulan November yang meningkat dibanding bulan sebelumnya. Ada sebanyak 266.000 Non Farm Payroll pada November.
Angka tersebut jauh lebih tinggi dibanding konsensus yang berhasil dihimpun oleh Tim Riset CNBC Indonesia yang memprediksi hanya tumbuh 180.000 saja untuk periode November. Angka tersebut juga jauh lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang hanya sebanyak 156.000 saja.
Defisit neraca dagang AS bulan Oktober mencapai US$ 47,2 miliar mengecil dibanding bulan sebelumnya. Defisit neraca dagang dengan China pun membaik dari US$ 31,6 miliar pada September menjadi US$ 31,3 pada Oktober.
Angka Oktober menjadi yang terendah sejak Juni. Dua sentimen tersebut setidaknya memberikan tenaga untuk ketiga indeks utama Wall Street bangkit setelah mengalami keterpurukan sejak akhir bulan lalu. (twg/twg)
Penguatan indeks bursa Wall Street dipicu oleh merebaknya kabar AS dan China yang semakin dekat dengan kesepakatan dagang tahap awal serta rilis data ekonomi Paman Sam yang positif.
Pada Rabu (4/12/2019), Trump menegaskan bahwa negosiasi dagang dengan China berlangsung sangat baik. “Diskusi berjalan dengan sangat baik dan kita lihat apa yang akan terjadi” terang presiden AS ke-45 tersebut saat pertemuan NATO di London, melansir Reuters.
Pernyataan tersebut juga diungkapkan oleh Penasihat Ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow. Mengutip CNBC International, Larry mengatakan “kesepakatan semakin dekat, bahkan lebih dekat dibanding pertengahan bulan November lalu”.
“Faktanya hampir setiap hari diskusi berlangsung dengan konstruktif. Kita semakin dekat dengan kesepakatan....tidak ada tenggat waktu yang mengikat secara sepihak. Namun tak dapat dipungkiri, 15 Desember akan menjadi tanggal yang penting apakah tarif akan dikenakan atau tidak” tambah Kudlow.
Pernyataan dua orang penting di AS tersebut kembali memupuk risk appetite investor. Walaupun sektor manufaktur AS masih terkontraksi, tetapi sektor tenaga kerja dan neraca dagang AS menunjukkan hal yang berbeda.
Biro Statistik Tenaga Kerja AS mencatat peningkatan penciptaan lapangan kerja di sektor non-pertanian atau Non Farm Payroll bulan November yang meningkat dibanding bulan sebelumnya. Ada sebanyak 266.000 Non Farm Payroll pada November.
Angka tersebut jauh lebih tinggi dibanding konsensus yang berhasil dihimpun oleh Tim Riset CNBC Indonesia yang memprediksi hanya tumbuh 180.000 saja untuk periode November. Angka tersebut juga jauh lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang hanya sebanyak 156.000 saja.
Defisit neraca dagang AS bulan Oktober mencapai US$ 47,2 miliar mengecil dibanding bulan sebelumnya. Defisit neraca dagang dengan China pun membaik dari US$ 31,6 miliar pada September menjadi US$ 31,3 pada Oktober.
Angka Oktober menjadi yang terendah sejak Juni. Dua sentimen tersebut setidaknya memberikan tenaga untuk ketiga indeks utama Wall Street bangkit setelah mengalami keterpurukan sejak akhir bulan lalu. (twg/twg)
Pages
Most Popular