
Konsensus: Inflasi November Diramal 0,2% MoM, 3,06% YoY

Sepanjang 2019, Juniman memperkirakan inflasi nasional sebesar 3,15%. Sedikit terakselerasi dibandingkan 2018 yang sebesar 3,13%.
Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi sepanjang 2019 ada di kisaran 3,1%. Tahun depan, inflasi diperkirakan masih 'jinak' di kisaran 2-4%. Dengan inflasi yang terjaga rendah dan stabil, Gubernur Perry Warjiyo dan kolega memandang ruang kebijakan moneter yang akomodatif masih terbuka.
"Bauran kebijakan akomodatif akan kami lanjutkan pada 2020 mendatang. Ke depan, kami akan mencermati perkembangan ekonomi domestik dan global dalam memanfaatkan terbukanya ruang kebijakan moneter yang akomodatif untuk tetap menjaga terkendalinya inflasi dan stabilitas eksternal serta turut mendorong momentum pertumbuhan," kata Perry.
Pernyataan Perry bisa diartikan bahwa BI belum akan mengubah stance untuk tahun depan. Agak berbeda dengan Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) yang mungkin bakal mulai agak ngerem, ada kemungkinan BI masih akan agresif.
Pada 2 Januari 2020, BI akan mulai menerapkan penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 50 basis poin. Jika benar BI masih akomodatif, maka penurunan GWM bisa jadi bukan pelonggaran yang pertama.
Mungkinkah suku bunga acuan turun lagi? Mengapa tidak, kalau BI betul-betul konsisten dalam penerapan kebijakan yang akomodatif.
Â
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
