Newsletter

Sentimen Positif Dunia Bisa Angkat Pasar Domestik Lebih Lama

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
06 November 2019 07:26
Potensi Sentimen Penggerak IHSG Hari Ini
Foto: Bursa Tokyo (AP Photo/Richard Drew)
Pertama, penguatan dan rekor baru indeks-indeks utama di Wall Street tentu dapat menularkan sentimen positif ke Benua Kuning. Jika sentimen-sentimen penggeraknya mulai bekerja, tentu dapat menggerakkan saham-saham penghuni IHSG melanjutkan penguatan yang terjadi kemarin, meskipun masih ada ancaman dari koreksi teknikal yang dapat terjadi menyusul penguatan signifikan kemarin.

Kedua, hubungan dagang AS-China. Pernyataan Xi Jinping dan Beijing yang meminta adanya penghapusan tarif impor tambahan dalam perundingan fase pertama yang segera terealisasi mudah-mudahan tidak memancing jemari Presiden AS Donald Trump kembali menjadi liar. Jika emosi Trump terpancing, bukan tidak mungkin yang terjadi selanjutnya adalah baku ancam yang dapat merusak mood pelaku pasar keuangan dunia.
Ketiga, dampak positif pengumuman data pertumbuhan ekonomi kuartal III-2019 Indonesia yang diumumkan kemarin. Semoga dampak positifnya belum luntur sehingga dapat memberi dorongan bagi aktivitas transaksi di pasar keuangan hari ini, baik di pasar saham, pasar obligasi, maupun transaksi valas.

Keempat, harga CPO yang masih dalam tren penguatan semoga masih dapat berlanjut. Setidaknya sentiman positif tersebut masih tetap dapat menggairahkan transaksi beli untuk emiten-emiten blue chips di sektor tersebut seperti PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), dan tentunya dapat mendukung pergerakan pasar saham secara keseluruhan.

Kelima, lawatan Menteri Perdagangan AS Wibur Ross ke Indonesia. Usai menghadiri Indo-Pacific Business Forum di Bangkok, Thailand, Ross akan mengunjungi ke Indonesia sebagai bagian dari misi dagang AS ke sejumlah negara di Indo-Pasifik.

Selain berharap dari efek positif terhadap potensi masuknya investasi dari AS ke sektor riil domestik, tentunya kata-kata yang akan diutarakan Ross tentang potensi damai dagang selagi menyambangi wakil pemerintahan, dapat menambah gimmick-gimmick positif terhadap aktivitas transaksi di pasar keuangan.

Pasalnya, Ross adalah salah satu figur yang pekan lalu menyatakan optimistis terhadap damai dagang AS-China akan segera tercapai. Pernyataannya sukses mengguyur sentimen positif ke pasar keuangan.

Keenam, selain poin-poin di atas, tampaknya pelaku pasar masih akan mencermati perkembangan dari tensi drama nuklir Iran. Teheran mengaku akan mulai menyuntikkan gas uranium ke 1.044 sentrifugal di pembangkit listrik nuklir (PLTN) yang berada di Fordow, Provinsi Qom, Iran.

Penyuntikan gas ke sentrifugal yang selama ini kosong itu, akan dilakukan hari ini, Rabu (6/11/19), meskipun ditentang keras oleh sejumlah negara, pemerintah Negeri Para Mullah itu mengaku akan terus cuss dengan programnya di PLT Nuklir Fordow kecuali Eropa bisa mencari jalan agar Iran bebas dari sanksi AS.

Sanksi AS telah menghambat penjualan minyak mentah negara itu ke luar negeri. Sebelumnya, Iran, AS, China dan sejumlah negara Eropa lain menandatangani perjanjian penghentian program nuklir (JCPOA) di 2015. Namun sayangnya, pasca Donald Trump menjadi presiden, AS kemudian menarik diri dari perjanjian tersebut di 2018 dan menjatuhkan sanksi ke Iran.

Sebagai balasan ke AS, Iran akhirnya kembali melakukan program pengayaan uranium di fasilitas bawah tanah Fordow yang merupakan teknologi nuklir generasi pertama negara tersebut.

(irv)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular