
Sentimen Positif Dunia Bisa Angkat Pasar Domestik Lebih Lama

Dari pasar global, di pasar saham Eropa, kemarin hampir seluruh indeks saham utama kembali menguat. Rekor kembali dicetak oleh indeks saham-saham pan-Eropa Stoxx 600 (0,2%), ditambah oleh penguatan oleh indeks saham lain yaitu FTSE 100 di Inggris (0,25%) dan DAX di Jerman (0,09%). Penguatan masih menunjukkan aktivitas transaksi pelaku pasar Benua Biru masih diselimuti angin segar dari prospek damai dagang AS-China.
Semalam, dua dari tiga indeks saham utama Wall Street di AS kembali mencetak rekor tertinggi baru setelah selesainya data mayoritas kinerja keuangan emiten saham yang positif dan di atas ekspektasi pelaku pasar.
Faktor pendorong pergerakan saham-saham di indeks tersebut terutama karena data ISM non-manufacture PMI index yang naik menjadi 54,7 dan melampaui prediksi pelaku pasar 53,5. Angka geliat industri pada periode Oktober itu juga melegakan pasar saham setempat, dan tentunya akan berpengaruh ke dunia, karena berangkat dari titik terendah dalam 3 tahun terakhir pada bulan sebelumnya, tepatnya pada 52,6.
Meskipun tipis, penguatan masih dialami Dow Jones Industrial Avg dan Nasdaq Composite masing-masing 0,11% dan 0,02%, sedangkan satu indeks utama lain yaitu S&P 500 melemah tipis 0,12%.
Meskipun pasar saham positif, kemarin terdapat permintaan pihak China dalam kaitannya dengan usaha perundingan dagang yang diharapkan akan dapat berlangsung dalam waktu dekat.
China sedang mendorong Presiden AS Donald Trump untuk menghapus tarif impor lagi, kali ini terhadap US$ 125 miliar barang-barang ekspor dari Negeri Tirai Bambu yang sudah dikenakan pada September.
Permintaan tersebut diminta sebagai bagian dari fase pertama dari perundingan dagang yang sedang digagas dan menegaskan permintaan China terhadap "komitmen yang lebih tegas terhadap penghilangan tarif", tulis koran South China Morning Post. Surat kabar tersebut sudah dianggap menjadi perwakilan suara dari pemerintahan China.
Pimpinan China Xi Jinping, juga menyatakan bahwa ketegangan internasional seharusnya diselesaikan melalui diskusi, dan menghilangkan halangan perdagangan global. Disampaikan pada China International Import Expo on Tuesday, meskipun Jinping tidak menyebut AS sama sekali dalam pernyataannya, tetapi hal itu seperti mempertegas pernyataan Beijing dalam South China Morning Post sebelumnya.
"[Permintaan itu] mendukung tetapi kami menilainya skeptis," ujar Mike Loewengart, vice president of investment strategy di ETrade Financial, kutip CNBC.com. "Kami akan mengingatkan investor untuk tidak meletakkan seluruh harapan mereka terhadap fase pertama damai dagang dalam beberapa pekan ke depan."