Newsletter

Semua Jadi Repot Gara-gara Trump!

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
02 August 2019 06:45
Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini
Foto: Ilustrasi Dolar dan Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Untuk perdagangan hari ini, investor patut mencermati beberapa sentimen berikut. Pertama tentu bursa-bursa Wall Street yang melemah akibat nada ancaman trump kepada China. Dikhawatirkan pelemahan Wall Street akan merebak ke kawasan lainnya termasuk Asia.

Sentimen kedua adalah pelemahan dolar AS, aksi profit taking pada dolar AS akan membuat rupiah akan kembali berjaya hari ini. Pada pukul 05:48 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) melemah 0,15% pada level 98,36.

Sentimen ketiga yaitu anjloknya harga minyak minyak mentah (crude oil) pada perdagangan di pasar spot. Pada pukul 05:49 WIB, harga minyak jenis brent dan light sweet anjlok masing-masing 7,25% dan 6,38.

Harga minyak tersungkur lantaran ancaman Trump kepada China yang akan mengenakan 10% tambahan tarif pada barang import asal tiongkok senilai US$ 300 miliar. Hal ini dianggap akan menghambat perekonomian dan menurunkan permintaan "demand" akan minyak.

Bagi rupiah, koreksi harga minyak menjadi sebuah berkah. Pasalnya Indonesia adalah negara net importir minyak, yang mau tidak mau harus mengimpor demi memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Saat harga minyak turun, maka biaya importasinya menjadi lebih murah. Beban di neraca perdagangan dan transaksi berjalan (current account) akan lebih ringan, sehingga rupiah punya fondasi kuat untuk terapresiasi.

Berikut pergerakan minyak mentah jenis brent yang menjadi acuan Pemerintah Indonesia:



Sentimen keempat yaitu pengumuman data inflasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Kemarin BPS merilis data inflasi periode Juli 2019. Inflasi bulanan (month-on-month/MoM) sebesar 0,31%. Sementara, inflasi tahunan atau year-on-year (YoY) adalah 3,32% dan inflasi inti YoY di 3,18%.

Angka-angka tersebut sedikit lebih tinggi ketimbang ekspektasi pasar. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan inflasi Juli secara bulanan berada di 0,25%. Sementara inflasi tahunan diperkirakan sebesar 3,25% dan inflasi inti YoY 3,175%.

Adakalanya kenaikan inflasi di kala perekonomian cenderung lesu ada baiknya. Hal itu menandakan kenaikan daya beli masyarakat Indonesia. Karena itu indeks sektor konsumer konsumer pada perdagangan hari ini di bursa bisa saja menghijau.

Sentimen kelima yaitu aksi jual asing (net sell), kondisi global khususnya yang berasal dari hubungan geopolitik antara AS dengan China berpotensi membuat investor sejenak melepas saham-sahamnya sehingga berpotensi menekan indeks saham secara keseluruhan.

Next >>> (yam/yam)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular