
Newsletter
Hati-Hati, Euforia Suku Bunga The Fed Mulai Pudar..
Taufan Adharsyah, Anthony Kevin, & Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
26 June 2019 06:33

Tiga indeks utama Wall Street ditutup di zona merah pada perdagangan hari Selasa (26/6/2019) kemarin.
Dow Jones Industrial AverangeĀ (DJIA) turun 0,67%, S&P 500 terkoreksi 0,95%, sedangkan Nasdaq Composite amblas 1,51%.
Investor dibuat ragu untuk masuk ke pasar setelah Gubernur The Fed, Jerome Powell berpidato di hadapan forum Dewan Hubungan Internasional.
Pasalnya, pidato Powell membuat euforia penurunan suku bunga acuan (Federal Funds Rate/FFR) menjadi agak surut.
Dalam pidatonya, Powell mengatakan bahwa bank sentral masih akan memasang modeĀ wait and see untuk menghitung seberapa cepat perubahan ekonomi saat ini. Dirinya juga menambahkan bahwa bank sentral tidak akan mengambil keputusan atas pertimbangan ekonomi jangka pendek.
"Kami tidak dalam kondisi untuk bekerja berdasarkan pergerakan finansial jangka pendek. Kami harus melihat lebih jauh dari itu," ujar Powell.
Selain itu Powell juga menegaskan bahwa bank sentral tidak akan terpengaruh oleh tekanan politik. "The Fed terisolasi dari tekanan politik jangka pendek," pungkasnya.
Pernyataan tersebut agaknya menjadi perlawanan terhadap pemerintah, dimana sebelumnya Presiden AS, Donald Trump telah berkali-kali mendesak The Fed untuk menurunkan suku bunga. Bahkan dalam beberapa kesempatan, Trump sempat mengancam akan mencopot Powell dari jabatannya.
Gubernur The Fed St. Louis, James Bullard juga turut membuat pelaku pasar agak kurang bergairah. Ia mengatakan bahwa ekspektasi pelaku pasar akan penurunan suku bunga acuan terlalu tinggi.
"Saya pikir 50 basis poin terlalu berlebihan," ujar Bullard dalam wawancara dengan BloombergTV, seperti yang dikutip dari Reuters.
Komentar tersebut datang setelah sebelumnya banyak pelaku pasar yang yakin The Fed akan menurunkan suku bunga hingga 50 basis poin pada rapat bulan Juli.
Mengutip CME Fedwatch, pada hari Senin (24/6/2019), probabilitas FFR diturunkan 50 basis poin pada bulan Juli mencapai 42,6%. Sedangkan saat ini, setelah Powell dan Bullard berbicara, probabilitas itu turun menjadi tinggal 29,2%.
Data tersebut memperlihatkan bahwa antusiasme pelaku pasar akan penurunan suku bunga agak sedikit memudar. Padahal penurunan suku bunga di pasar saham bisa berdampak positif karena emiten punya peluang yang lebih untuk meningkatkan laba.
Meski demikian, pelaku pasar masih yakin 100% bahwa suku bunga akan turun bulan Juli, setidaknya 25 basis point.
Dari data CME Fedwatch terlihat probabilitas FFR turun 25 basis poin pada bulan Juli mencapai 70,8%, naik dari posisi hari Senin yang hanya 57,4%. Sedangkan peluang FFR bertahan di posisi sekarang (kisaran 2,25-2,5%) 0% alias tidak bersisa.
BERLANJUT KE HALAMAN 3
(taa/prm)
Dow Jones Industrial AverangeĀ (DJIA) turun 0,67%, S&P 500 terkoreksi 0,95%, sedangkan Nasdaq Composite amblas 1,51%.
Investor dibuat ragu untuk masuk ke pasar setelah Gubernur The Fed, Jerome Powell berpidato di hadapan forum Dewan Hubungan Internasional.
Pasalnya, pidato Powell membuat euforia penurunan suku bunga acuan (Federal Funds Rate/FFR) menjadi agak surut.
Dalam pidatonya, Powell mengatakan bahwa bank sentral masih akan memasang modeĀ wait and see untuk menghitung seberapa cepat perubahan ekonomi saat ini. Dirinya juga menambahkan bahwa bank sentral tidak akan mengambil keputusan atas pertimbangan ekonomi jangka pendek.
"Kami tidak dalam kondisi untuk bekerja berdasarkan pergerakan finansial jangka pendek. Kami harus melihat lebih jauh dari itu," ujar Powell.
Selain itu Powell juga menegaskan bahwa bank sentral tidak akan terpengaruh oleh tekanan politik. "The Fed terisolasi dari tekanan politik jangka pendek," pungkasnya.
Pernyataan tersebut agaknya menjadi perlawanan terhadap pemerintah, dimana sebelumnya Presiden AS, Donald Trump telah berkali-kali mendesak The Fed untuk menurunkan suku bunga. Bahkan dalam beberapa kesempatan, Trump sempat mengancam akan mencopot Powell dari jabatannya.
Gubernur The Fed St. Louis, James Bullard juga turut membuat pelaku pasar agak kurang bergairah. Ia mengatakan bahwa ekspektasi pelaku pasar akan penurunan suku bunga acuan terlalu tinggi.
"Saya pikir 50 basis poin terlalu berlebihan," ujar Bullard dalam wawancara dengan BloombergTV, seperti yang dikutip dari Reuters.
Komentar tersebut datang setelah sebelumnya banyak pelaku pasar yang yakin The Fed akan menurunkan suku bunga hingga 50 basis poin pada rapat bulan Juli.
Mengutip CME Fedwatch, pada hari Senin (24/6/2019), probabilitas FFR diturunkan 50 basis poin pada bulan Juli mencapai 42,6%. Sedangkan saat ini, setelah Powell dan Bullard berbicara, probabilitas itu turun menjadi tinggal 29,2%.
Data tersebut memperlihatkan bahwa antusiasme pelaku pasar akan penurunan suku bunga agak sedikit memudar. Padahal penurunan suku bunga di pasar saham bisa berdampak positif karena emiten punya peluang yang lebih untuk meningkatkan laba.
Meski demikian, pelaku pasar masih yakin 100% bahwa suku bunga akan turun bulan Juli, setidaknya 25 basis point.
Dari data CME Fedwatch terlihat probabilitas FFR turun 25 basis poin pada bulan Juli mencapai 70,8%, naik dari posisi hari Senin yang hanya 57,4%. Sedangkan peluang FFR bertahan di posisi sekarang (kisaran 2,25-2,5%) 0% alias tidak bersisa.
BERLANJUT KE HALAMAN 3
(taa/prm)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular