Newsletter

Maaf, Bunga Acuan Rasanya Belum Bisa Turun Bulan Ini...

Hidayat Setiaji & M Taufan Adharsyah & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
18 June 2019 04:52
Fed Funds Rate Bisa Turun Bulan Depan, Wall Street Hijau
Ilustrasi Bursa Saham New York (REUTERS/Lucas Jackson)
Dari Wall Street, tiga indeks utama ditutup menguat dalam rentang terbatas. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,07%, S&P 500 bertambah 0,08%, dan Nasdaq Composite terangkat 0,61%. 

Seperti di Asia, hawa penurunan Federal Funds Rate begitu kencang terasa dan berhasil menggairahkan bursa saham New York. Penurunan suku bunga acuan adalah sentimen positif bagi pasar saham, karena dapat menaikkan prospek laba emiten.  

Selain itu, penurunan suku bunga acuan juga menjadi tanda bahwa sudah saatnya untuk masuk ke instrumen berisiko. Bank sentral seakan memberi restu, memberi lampu hijau kepada pelaku pasar untuk tidak lagi sekadar bermain aman. 

Kebetulan data ekonomi terbaru di AS mendukung untuk menuju penurunan suku bunga acuan. The Fed New York mengumumkan bahwa pertumbuhan indeks manufaktur di negara bagian tersebut (New York Empire State Manufacturing Index) anjlok menjadi -8,6% pada Juni (pembacaan awal) dari 17,8 pada bulan sebelumnya. Ini menjadi angka negatif pertama sejak Oktober 2016. 

Semakin terlihat bahwa dunia usaha di AS mengalami kontraksi. Oleh karena itu, kebutuhan terhadap stimulus kian nyata dan salah satu stimulus itu adalah penurunan suku bunga acuan. 

"Angka pertumbuhan bisnis itu sangat buruk. Kita kembali ke situasi bahwa kabar jelek menjadi kabar baik, karena ada harapan The Fed akan menurunkan suku bunga," kata Jack Ablin, Chief Investment Officer di Cresset Wealth Advisors yang berbasis di Chicago, mengutip Reuters. 

Namun sentimen penurunan suku bunga acuan tidak cukup untuk mengatrol Wall Street lebih tinggi. Sebab, investor masih menunggu kabar seputar rencana pertemuan Trump dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G20 di Osaka (Jepang), akhir bulan ini. 

Belum ada kabar teranyar soal rencana pertemuan tersebut. Berita terakhir menyebutkan AS masih ingin mengadakan pertemuan, tetapi belum ada upaya formal menuju ke sana. "Namun belum ada proses formalisasi," ujar Lawrence 'Larry' Kudlow, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, mengutip Reuters. 

(BERLANJUT KE HALAMAN 3)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular