
Newsletter
Dear The Fed, Turun Atau Nggak Nih...?
Hidayat Setiaji & M Taufan Adharsyah & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
12 June 2019 05:27

Dari Wall Street, tiga indeks utama akhirnya terkoreksi setelah reli yang cukup panjang, Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,05%, S&P 500 melemah 0,03%, dan Nasdaq Composite berkurang 0,01%.
Sebelum koreksi hari ini, DJIA sudah menguat enam hari beruntun. Sedangkan S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik selama lima hari berturut-turut.
Oleh karena itu, tidak heran investor merealisasikan sebagian keuntungan mereka sehingga terjadi aksi jual di bursa saham New York. Namun tidak ada yang perlu dikhawatirkan, koreksi yang terjadi masih sehat dan hanya dalam rentang terbatas. Tidak ada yang berlebihan, Wall Street cuma masuk 'rest area'.
Selain itu, sepertinya investor juga memilih bermain aman sembari menunggu perkembangan hubungan dagang AS-China. Trump menegaskan bahwa dirinya tidak ingin sebuah kesepakatan dagang yang merugikan Negeri Adidaya.
"China adalah kompetitor utama dan mereka ingin sebuah kesepakatan yang merugikan (bagi AS). Memang saya yang menunda terjadinya kesepakatan, karena saya ingin ada kesepakatan yang luar biasa atau tidak sama sekali.
"Sebenarnya kami sudah sepakat dengan China, tetapi mereka malah bergerak mundur. Mereka bilang tidak ingin ada empat hal, lima hal. Namun kami sudah sepakat dengan China, dan kecuali mereka mau kembali ke kesepakatan itu maka saya tidak tertarik," jelas Trump kepada para jurnalis di Gedung Putih, mengutip Reuters.
Trump menyatakan dirinya berharap bisa mengadakan pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G20 di Jepang akhir bulan ini. Jika pertemuan tersebut tidak terlaksana atau tidak membuahkan hasil, maka Trump menegaskan AS siap menerapkan bea masuk baru bagi impor produk China senilai US$ 300 miliar.
"Sentimen perdagangan menggerakkan segalanya. Gerak pasar hari ini adalah gambaran yang lebih pesimistis terhadap apa yang akan terjadi akhir bulan ini," ujar Chris Zaccarelli, Chief Investment Officer di Independent Advisor Alliance yang berbasis di North Carolina, mengutip Reuters.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Sebelum koreksi hari ini, DJIA sudah menguat enam hari beruntun. Sedangkan S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik selama lima hari berturut-turut.
Oleh karena itu, tidak heran investor merealisasikan sebagian keuntungan mereka sehingga terjadi aksi jual di bursa saham New York. Namun tidak ada yang perlu dikhawatirkan, koreksi yang terjadi masih sehat dan hanya dalam rentang terbatas. Tidak ada yang berlebihan, Wall Street cuma masuk 'rest area'.
Selain itu, sepertinya investor juga memilih bermain aman sembari menunggu perkembangan hubungan dagang AS-China. Trump menegaskan bahwa dirinya tidak ingin sebuah kesepakatan dagang yang merugikan Negeri Adidaya.
"China adalah kompetitor utama dan mereka ingin sebuah kesepakatan yang merugikan (bagi AS). Memang saya yang menunda terjadinya kesepakatan, karena saya ingin ada kesepakatan yang luar biasa atau tidak sama sekali.
"Sebenarnya kami sudah sepakat dengan China, tetapi mereka malah bergerak mundur. Mereka bilang tidak ingin ada empat hal, lima hal. Namun kami sudah sepakat dengan China, dan kecuali mereka mau kembali ke kesepakatan itu maka saya tidak tertarik," jelas Trump kepada para jurnalis di Gedung Putih, mengutip Reuters.
Trump menyatakan dirinya berharap bisa mengadakan pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G20 di Jepang akhir bulan ini. Jika pertemuan tersebut tidak terlaksana atau tidak membuahkan hasil, maka Trump menegaskan AS siap menerapkan bea masuk baru bagi impor produk China senilai US$ 300 miliar.
"Sentimen perdagangan menggerakkan segalanya. Gerak pasar hari ini adalah gambaran yang lebih pesimistis terhadap apa yang akan terjadi akhir bulan ini," ujar Chris Zaccarelli, Chief Investment Officer di Independent Advisor Alliance yang berbasis di North Carolina, mengutip Reuters.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular