Newsletter

Selamat Datang di Minggu Tenang

Hidayat Setiaji & Anthony Kevin & M Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
27 May 2019 05:33
Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (2)
Iustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Sentimen ketiga adalah hubungan dagang AS. Jika dengan China masih panas, Negeri Adidaya justru menjadi mesra dengan Jepang. Padahal sebelumnya Trump mengancam bakal menerapkan bea masuk terhadap produk otomotif Jepang, yang dinilai menjadi biang kerok defisit perdagangan AS dengan Negeri Matahari Terbit. 

Trump bertolak ke Jepang untuk bertemu dengan Perdana Menteri Shinzo Abe. Di sana, mereka berdua tidak hanya menggelar rapat tetapi juga bermain golf dan menonton pertandingan sumo. 

"Kemajuan signifikan terjadi dalam proses negosiasi dagang dengan Jepang. Produk pertanian dan daging memainkan peran," demikian cuit Trump di Twitter. 

"Dengan kesepakatan ini, kami berharap bisa mengatasi masalah ketimpangan dagang, menghilangkan hambatan ekspor, dan menjamin kesetaraan. Kami sudah dekat. Pekan lalu, ekspor daging sapi dari AS ke Jepang sudah mendapatkan akses penuh, kali pertama sejak tahun 2000. Kami menyambut baik dan berharap akan ada pengumuman lebih lanjut dan beberapa di antaranya akan sangat penting dalam beberapa bulan ke depan," papar Trump di depan para pengusaha, mengutip Reuters. 

Well, walau tensi dengan China masih tinggi setidaknya hubungan AS-Jepang membaik. Ini bisa menjadi harapan tidak akan terjadi perang dagang dalam skala yang lebih luas. 

Sentimen keempat adalah dinamika proses perceraian Inggris dengan Uni Eropa (Brexit). Akhir pekan lalu, Perdana Menteri Inggris Theresa May memutuskan akan mundur pada 7 Juni setelah mengakui kegagalannya mengendalikan Brexit dengan mulus. 

Cukup banyak calon yang digadang-gadang menjadi penerus May di Jalan Downing No 10. Matt Hancock (Menteri Kesehatan), Dominic Raab (mantan menteri urusan Brexit), Andrea Leadsom (mantan ketua parlemen), Boris Johnson (mantan menteri luar negeri), Jeremy Hunt (Menteri Luar Negeri). Rory Stewart (Menteri Pembangunan Luar Negeri), dan Esther McVey (mantan menteri tenaga kerja dan pensiun) menyatakan siap berkompetisi menjadi kepala pemerintahan di Negeri Ratu Elizabeth.

Sejumlah pengganti May menegaskan bahwa Inggris siap jika memang sampai terjadi No Deal Brexit. Artinya, Inggris berpisah dengan Uni Eropa tanpa kesepakatan apa-apa. 

"Agar bisa sukses dalam negosiasi, Anda harus siap untuk pergi begitu saja," ujar Leadsom, mengutip Reuters. 

"Kami akan meninggalkan Uni Eropa pada 31 Oktober. Deal or no deal!" tegas Johson, mengutip Reuters. 

May dijadwalkan kembali membawa proposal Brexit jilid empat ke parlemen pada pekan pertama Juni. Sebagai catatan, tiga proposal sebelumnya mentah di Palace of Westminster (gedung parlemen Inggeis). 

Pekan ini menjadi penentuan nasib May. Apakah selama seminggu ini dia berhasil meyakinkan parlemen untuk menggolkan proposal Brexit? Atau lagi-lagi gagal dan mencetak quatrick

Situasi Brexit yang masih penuh ketidakpastian bisa membawa risiko di pasar. Investor bisa saja bersikap wait and see, yang menurunkan minat terhadap instrumen-instrumen berisiko. 

Di Indonesia, pekan ini bisa dibilang sebagai masa tenang sebelum memasuki libur Idul Fitri. Jadi kalau tidak ada sesuatu yang luar biasa, maka sepertinya pasar bakal anteng saja. Laut akan tenang, tanpa ombak tinggi. 

(BERLANJUT KE HALAMAN 5)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular