Newsletter

The Fed Masih Warnai Pasar

Hidayat Setiaji & Anthony Kevin & M Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
19 March 2019 05:52
Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (2)
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Sentimen keempat adalah terkait Brexit. Pekan ini, Perdana Menteri Inggris Theresa May dijadwalkan kembali membawa proposal Brexit ke parlemen untuk diputuskan melalui voting. 

Namun parlemen memberi wanti-wanti bahwa May tidak boleh membawa proposal yang sama yang sudah ditolak pekan lalu. Yurisprudensi di parlemen menyatakan bahwa proposal yang sama tidak bisa diputuskan lebih dari sekali. 

"Kesimpulan saya, pemerintah tidak bisa mengajukan kembali proposal yang sama atau hampir sama. Perbedaan di sini adalah dari sisi substansi dan konteks, bukan sekadar perbedaan kata-kata," tegas John Bercow, Ketua Parlemen Inggris, mengutip Reuters. 

Perkembangan ini bisa membuat proses perceraian Inggris dengan Uni Eropa semakin rumit. Sepertinya Inggris tinggal memiliki dua pilihan, menunda Brexit yang sedianya terlaksana pada 29 Maret atau keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan apa-apa (No Deal Brexit).  

Brexit yang masih penuh dengan ketidakpastian tentu akan menjadi faktor risiko di pasar. Jika faktor risiko ini membesar, maka bisa membuat investor memilih bermain aman dan meninggalkan pasar negara berkembang, termasuk Indonesia. 

Sentimen kelima adalah seputar perkembangan hubungan AS-China untuk menuju damai dagang. Sebelumnya muncul kabar bahwa pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping diundur, tidak jadi terlaksana bulan ini. Kemungkinan pertemuan itu berlangsung pada April. 


Namun kemudian datang kabar terbaru. South China Morning Post mengabarkan bahwa pertemuan Trump-Xi kembali diundur menjadi Juni. 

Mengutip beberapa orang sumber, Washington dan Beijing diperkirakan sulit mencapai kesepakatan pada April sehingga pertemuan kedua pemimpin tidak bisa segera terlaksana. Oleh karena itu, Juni menjadi waktu yang lebih realistis untuk saat ini. 

Berita ini bisa membuat pelaku pasar ketar-ketir. Damai dagang AS-China yang beberapa waktu lalu sepertinya sudah di depan mata kini kembali menjauh. Ditambah lagi ada risiko bisa gagal di tengah jalan jika kedua pihak tidak mencapai kesepakatan. 

(BERLANJUT KE HALAMAN 5)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular