Newsletter

Cermati Brexit, Damai Dagang AS-China, Sampai Harga Minyak

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 March 2019 06:10
Boeing Sampai Brexit Hijaukan Wall Street
Ilustrasi Bursa Saham New York (REUTERS/Andrew Kelly)
Dari Wall Street, tiga indeks utama berakhir di zona hijau. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,58%, kemudian S&P 500 dan Nasdaq Composite menguat masing-masing 0,69%.    

Saham Boeing yang kemarin anjlok hari ini berhasil bangkit dengan penguatan 0,46%. Dalam 2 hari terakhir, saham emiten ini amblas 11,22% sehingga investor melihat harganya sudah murah dan kembali bernafsu memiliknya. 

Padahal sentimen negatif masih menyelimuti Boeing usai tragedi jatuhnya pesawat 737 MAX 8 milik Ethiopian Airlines. Sudah belasan negara memutuskan untuk 'mengandangkan' pesawat-pesawat Boeing, tidak boleh terbang untuk sementara, termasuk AS. 

Kemarin, anjloknya saham Boeing menyeret indeks DJIA melemah sendirian di antara dua kompatriotnya. Hari ini saham Boeing bangkit dan DJIA ikut terkerek. 

Sentimen lain yang menghijaukan Wall Street adalah rilis data inflasi di tingkat produsen (Producer Price Index/PPI). Pada Februari, PPI naik 1,9% secara year-on-year (YoY). Ini menjadi kenaikan terendah sejak Juni 2017. 

Data PPI ini senada dengan inflasi di tingkat konsumen (Consumer Price Index/CPI) yang dirilis kemarin. Pada Februari, inflasi Negeri Paman Sam tercatat 1,5% YoY, laju paling lemah sejak September 2016. 

Artinya, dunia usaha dan konsumen di Negeri Adidaya terlihat sama-sama sedang menahan diri. Dunia usaha menahan diri untuk tidak menaikkan harga berlebihan, dan konsumen menahan diri untuk tidak belanja berlebihan. 

Laju inflasi produsen dan konsumen yang 'jinak' ini akan membuat  Bank Sentral AS (The Federal Reserves/The Fed) berpikir ulang untuk menaikkan suku bunga acuan. Untuk apa menaikkan suku bunga kalau tidak ada lonjakan permintaan? 

Mengutip CME Fedwatch, peluang Federal Funds Rate untuk bertahan di 2,25-2,5% sampai akhir tahun cukup besar yaitu 74,4%. Bahkan probabilitas untuk turun ke 2-2,25% juga lumayan tinggi yaitu 22,9%. 

Seberapa besar kemungkinan suku bunga acuan naik menjadi 2,5-2,75%? 0,0%. 

Saham adalah instrumen yang bekerja optimal di lingkungan suku bunga rendah. Kemungkinan kenaikan suku bunga acuan yang semakin kecil membuat bursa saham New York kembali bergairah. 

Investor juga menemukan harapan kala parlemen Inggris menolak No Deal Brexit. Dalam voting, hasilnya adalah 321 berbanding 278 untuk kemenangan menolak No Deal Brexit dalam kondisi apapun. 

Hasil dari parlemen ini akan menjadi dorongan politik bagi pemerintahan PM May untuk berunding dengan Uni Eropa. Salah satu opsinya adalah menunda pelaksaan Brexit dari sedianya 29 Maret menjadi setidaknya 30 Juni. 

(BERLANJUT KE HALAMAN 3)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular