Newsletter

Donald Trump dan Jempol Keramatnya Mengguncang Dunia

Hidayat Setiaji & M Taufan Adharsyah & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
26 February 2019 05:58
Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (2)
Presiden AS Donald Trump (REUTERS/Joshua Roberts)
Penguatan rupiah juga akan didukung oleh sentimen ketiga yaitu penurunan harga minyak. Pada pukul 05:10 WIB, harga minyak jenis brent anjlok 3,55% dan light sweet amblas 3,2%. 

Penyebab kejatuhan harga si emas hitam adalah Trump, bintang pasar hari ini. Jempol keramat Trump yang mengetik cuitan di Twitter kembali mengguncang dunia, berhasil mengirim harga minyak ke posisi terendah sejak 14 Februari.



"Harga minyak sudah terlalu tinggi. OPEC, tolong rileks dan santai saja. Dunia tidak bisa menerima kenaikan harga, terlalu rawan!" tegas Trump. 


Trump memang sudah lama mengkritik OPEC, Organisasi Negara-negara Eksportir Minyak, karena harga minyak yang terus menanjak. Menurutnya, harga minyak yang mahal akan mengganggu proses pemulihan ekonomi. 

Bagi Indonesia, kenaikan harga minyak juga lebih merupakan musibah ketimbang berkah. Penurunan harga minyak akan membuat biaya impor komoditas ini menjadi lebih murah. Sesuatu yang tentu menguntungkan bagi negara net importir minyak seperti Indonesia. 

Artinya, devisa yang 'terbakar' untuk impor minyak dan produk-produk turunannya juga akan lebih sedikit. Ini membuat rupiah memiliki modal yang lebih besar sehingga berpeluang untuk menguat. 

Sentimen keempat adalah investor layak memantau perkembangan rencana pertemuan Trump-Kim di Vietnam. Segala sesuatu yang berbau perdamaian dan denuklirisasi Semenanjung Korea bisa menjadi sentimen positif yang menenangkan pasar. 

"Dengan denuklirisasi penuh, Korea Utara akan menjadi kekuatan ekonomi yang besar. Tanpa itu (denuklirisasi), maka sama saja dengan sekarang. Pemimpin Kim tentu akan membuat keputusan yang bijak," cuit Trump di Twitter. 


"Saya tidak ingin terburu-buru, saya tidak ingin membuat orang lain terburu-buru. Saya hanya tidak ingin ada uji coba (peluncuran misil). Selama tidak ada uji coba, saya senang," lanjutnya. 

Jika potensi gesekan di Semenanjung Korea bisa sirna, maka sebuah risiko besar bisa dihapus di benak pelaku pasar. Investor sudah tidak perlu mencemaskan risiko geopolitik di wilayah tersebut sehingga bisa beraktivitas dengan tenang. 

(BERLANJUT KE HALAMAN 5)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular