
NEWSLETTER
Donald Trump dan Jempol Keramatnya Mengguncang Dunia
Hidayat Setiaji & M Taufan Adharsyah & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
26 February 2019 05:58

Untuk perdagangan hari ini, pelaku pasar patut mencermati sejumlah sentimen. Pertama tentu sentimen positif dari hijaunya Wall Street. Semoga laju Wall Street bisa diikuti oleh bursa saham Asia, termasuk Indonesia.
Sentimen kedua tentu adalah hawa damai dagang AS-China. Sepertinya sentimen ini masih cukup kuat untuk menjadi mesin pendorong penguatan IHSG cs.
Tidak hanya Trump, Beijing pun mengeluarkan pernyataan bernada optimisme. Wang Yi, Penasihat Negara China, menyebutkan bahwa perundingan dagang dengan AS telah mencapai kemajuan yang signifikan.
"Ada kemajuan yang signifikan. Oleh karena itu, ada harapan untuk menciptakan stabilitas hubungan bilateral kedua negara dan perekonomian global secara luas," kata Wang, mengutip Reuters.
Semoga hari ini akan datang lagi kabar baik terkait damai dagang AS-China. Ini akan semakin membakar semangat pelaku pasar sehingga menjamin penguatan IHSG dan rupiah.
Sentimen kedua adalah nilai tukar dolar AS yang sepertinya masih tertekan. Pada pukul 05:05 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback terhadap enam mata uang utama dunia) melemah 0,07%. Dalam sepekan terakhir, indeks ini terkoreksi 0,41%.
Damai dagang AS-China masih akan menjadi pemberat langkah mata uang Negeri Paman Sam. Pencarian investor terhadap aset-aset berisiko menyebabkan safe haven asset seperti dolar AS kehilangan karismanya. Dolar AS sepi peminat sehingga nilainya melemah.
Situasi ini lagi-lagi bisa dimanfaatkan rupiah untuk mencetak apresiasi. Jika hari ini rupiah kembali menguat, maka mata uang Tanah Air akan mencetak hattrick. Penguatan tiga hari beruntun.
(BERLANJUT KE HALAMAN 4)
(aji/aji)
Sentimen kedua tentu adalah hawa damai dagang AS-China. Sepertinya sentimen ini masih cukup kuat untuk menjadi mesin pendorong penguatan IHSG cs.
Tidak hanya Trump, Beijing pun mengeluarkan pernyataan bernada optimisme. Wang Yi, Penasihat Negara China, menyebutkan bahwa perundingan dagang dengan AS telah mencapai kemajuan yang signifikan.
"Ada kemajuan yang signifikan. Oleh karena itu, ada harapan untuk menciptakan stabilitas hubungan bilateral kedua negara dan perekonomian global secara luas," kata Wang, mengutip Reuters.
Semoga hari ini akan datang lagi kabar baik terkait damai dagang AS-China. Ini akan semakin membakar semangat pelaku pasar sehingga menjamin penguatan IHSG dan rupiah.
Sentimen kedua adalah nilai tukar dolar AS yang sepertinya masih tertekan. Pada pukul 05:05 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback terhadap enam mata uang utama dunia) melemah 0,07%. Dalam sepekan terakhir, indeks ini terkoreksi 0,41%.
Damai dagang AS-China masih akan menjadi pemberat langkah mata uang Negeri Paman Sam. Pencarian investor terhadap aset-aset berisiko menyebabkan safe haven asset seperti dolar AS kehilangan karismanya. Dolar AS sepi peminat sehingga nilainya melemah.
Situasi ini lagi-lagi bisa dimanfaatkan rupiah untuk mencetak apresiasi. Jika hari ini rupiah kembali menguat, maka mata uang Tanah Air akan mencetak hattrick. Penguatan tiga hari beruntun.
(BERLANJUT KE HALAMAN 4)
(aji/aji)
Pages
Most Popular