
Newsletter
Arahkan Mata dan Telinga ke China
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
11 February 2019 05:55

Dari Wall Street, tiga indeks utama ditutup variatif pada perdagangan akhir pekan lalu. Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,25%, S&P 500 menguat tipis 0,07%, dan Nasdaq Composite juga naik 0,14%.
Awalnya bursa saham New York juga grogi karena prospek damai dagang AS-China yang samar-samar. Namun kemudian datang berita bahwa delegasi AS akan bertolak ke Beijing untuk melanjutkan negosiasi dagang.
Pertemuan tingkat Wakil Menteri akan berlangsung pada Senin waktu Beijing, di mana delegasi AS dipimpin oleh Deputi Kepala Perwakilan Dagang Jeffrey Gerrish. Sementara dialog tingkat menteri dijadwalkan berlangsung pada Kamis-Jumat, yang melibatkan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin.
"Kedua negara akan melanjutkan diskusi yang mendalam untuk kepentingan bersama," sebut keterangan tertulis Kementerian Perdagangan China, dikutip dari Reuters.
Kabar ini kembali memantik asa bahwa AS-China bisa mencapai damai dagang sebelum deadline 1 Maret. Sebab, dua kekuatan ekonomi terbesar di planet bumi ini berkomitmen untuk melanjutkan dialog guna menyelesaikan perbedaan di antara mereka.
Namun masih ada sedikit keraguan di benak investor. Pasalnya, dunia usaha di Negeri Paman Sam pesimistis bahwa rangkaian pertemuan di Beijing pekan ini akan menelurkan hasil yang signifikan.
"Ada indikasi bahwa pemimpin kedua negara bersedia untuk menyelesaikan semua hambatan. Namun kami juga mendengar bahwa banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Saya memperkirakan kedua pihak tidak menghasilkan sesuatu pekan depan," tegas Erin Ennis, Senior Vice President US-China Business Council, mengutip Reuters.
Imbasnya, investor pun bergerak dengan hati-hati. S&P 500 dan Nasdaq hanya menguat dalam rentang tipis, DJIA bahkan mengalami koreksi.
Meski agak mixed pada akhir pekan, tetapi sepanjang minggu kemarin Wall Street mencatat kinerja yang positif. Secara mingguan, DJIA naik 0,17%, S&P 500 menguat 0,05%, dan Nasdaq bertambah 0,47%.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Awalnya bursa saham New York juga grogi karena prospek damai dagang AS-China yang samar-samar. Namun kemudian datang berita bahwa delegasi AS akan bertolak ke Beijing untuk melanjutkan negosiasi dagang.
Pertemuan tingkat Wakil Menteri akan berlangsung pada Senin waktu Beijing, di mana delegasi AS dipimpin oleh Deputi Kepala Perwakilan Dagang Jeffrey Gerrish. Sementara dialog tingkat menteri dijadwalkan berlangsung pada Kamis-Jumat, yang melibatkan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin.
"Kedua negara akan melanjutkan diskusi yang mendalam untuk kepentingan bersama," sebut keterangan tertulis Kementerian Perdagangan China, dikutip dari Reuters.
Kabar ini kembali memantik asa bahwa AS-China bisa mencapai damai dagang sebelum deadline 1 Maret. Sebab, dua kekuatan ekonomi terbesar di planet bumi ini berkomitmen untuk melanjutkan dialog guna menyelesaikan perbedaan di antara mereka.
Namun masih ada sedikit keraguan di benak investor. Pasalnya, dunia usaha di Negeri Paman Sam pesimistis bahwa rangkaian pertemuan di Beijing pekan ini akan menelurkan hasil yang signifikan.
"Ada indikasi bahwa pemimpin kedua negara bersedia untuk menyelesaikan semua hambatan. Namun kami juga mendengar bahwa banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Saya memperkirakan kedua pihak tidak menghasilkan sesuatu pekan depan," tegas Erin Ennis, Senior Vice President US-China Business Council, mengutip Reuters.
Imbasnya, investor pun bergerak dengan hati-hati. S&P 500 dan Nasdaq hanya menguat dalam rentang tipis, DJIA bahkan mengalami koreksi.
Meski agak mixed pada akhir pekan, tetapi sepanjang minggu kemarin Wall Street mencatat kinerja yang positif. Secara mingguan, DJIA naik 0,17%, S&P 500 menguat 0,05%, dan Nasdaq bertambah 0,47%.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular