Newsletter

Masuki Bulan Penuh Cinta, IHSG Justru Kurang Kasih Sayang

Taufan Adharsyah & Hidayat Setiaji & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
01 February 2019 06:53
Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (1)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Untuk perdagangan hari ini, pelaku pasar patut mencermati sejumlah sentimen. Pertama tentunya kinerja Wall Street yang cenderung positif. Diharapkan, bursa saham Asia dapat mencatatkan pencapaian serupa atau bahkan lebih baik.

Selain itu, pelaku pasar perlu terus memantau kabar terkait dialog dagang AS-China. Walaupun disebut berlangsung baik oleh Trump, ternyata hasilnya tak mulus-mulus amat.

Executive Vice President and Head of International Affairs dari U.S. Chamber of Commerce Myron Brilliant mengatakan bahwa masih ada perbedaan-perbedaan yang signifikan di antara kedua belah pihak seiring dengan tidak adanya proposal baru dari China untuk memenuhi tuntutan AS yakni mengakhiri transfer teknologi secara paksa, subsidi pemerintah untuk sektor industri yang besar, serta undang-undang yang mendiskriminasi perusahaan asal AS terkait digital trade.

Nampaknya, langkah yang diambil pemerintah China sejauh ini dianggap belum cukup oleh AS.

Di sisi lain, Brilliant mengatakan bahwa memang ada perkembangan yang dicapai terkait perlindungan hak kekayaan intelektual.

Jika balas-berbalas pantun antar kedua negara terjadi, pasar keuangan Asia bisa dilanda aksi jual. Perlu diingat bahwa Trump sebelumnya sudah mengancam akan menaikkan bea masuk bagi produk impor asal China senilai US$ 200 miliar menjadi 25% dari yang sebelumnya 10%, jika kedua negara gagal mencapai kesepakatan dagang hingga periode gencatan senjata berakhir.

Selain itu, pelaku pasar juga perlu mewaspadai penguatan nilai tukar dolar AS.Pada pukul 05:54 WIB, indeks dolar AS membukukan penguatan hingga 0,24%. Maklum jika dolar AS membukukan penguatan yang besar. Pasalnya, indeks dolar AS sudah anjlok 0,5% menyusul rilis hasil pertemuan The Fed.

Selain itu, rilis data ekonomi AS yang mengecewakan membuat investor gencar memburu instrumen safe haven seperti dolar AS. Kemarin, klaim tunjangan pengangguran untuk minggu yang berakhir pada 26 Januari diumumkan sebanyak 253.000 jiwa, jauh di atas konsensus Refinitiv yang sebanyak 215.000 jiwa saja.

Kemudian, Chicago PMI periode Januari diumumkan di level 56,7, juga di bawah konsensus yang sebesar 61,5.

BERLANJUT KE HALAMAN EMPAT

(ank/ank)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular